Bareksa.com - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (Manulife AM Indonesia) benar-benar mendapatkan kado istimewa di usianya yang ke-25 tahun ini. Sebab perusahaan yang kerap disebut MAMI itu tercatat sudah 9 bulan berturut-turut, sejak Desember 2020 hingga Agustus 2021 menyandang status juara I, sebagai perusahaan manajemen investasi (MI) terbesar di Tanah Air dari sisi jumlah dana kelolaan reksadana.
Di saat perusahaan-perusahaan MI lainnya kinerjanya cukup tertekan akibat pandemi Covid-19, namun MAMI berhasil berkibar terus mencatatkan kenaikan dana kelolaan. Tercatat pada Agustus 2021, dana kelolaan MAMI mencapai Rp59,79 triliun atau hampir menembus Rp60 triliun.
Nilai itu bertambah lebih dari Rp3 triliun dibandingkan Juli 2021. Penambahan dana kelolaan ini juga cukup membanggakan, sebab nilai kenaikannya merupakan yang terbesar dari MI lainnya dalam daftar top 10.
Pada Juli 2021, dana kelolaan atau asset under management/AUM Manulife AM tercatat Rp57,04 triliun, tumbuh 16 persen secara year to date (YtD). Sementara secara bulanan/MoM dan tahunan/YoY, dana kelolaan Manulife AM masing-masing tumbuh 1 persen dan 69 persen.
Top 20 Manajer Investasi Dana Kelolaan Reksadana Terbesar Juli 2021
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2021
Sementara itu mengenai manajer investasi terdepan, salah satunya ditunjukkan Manulife AM Indonesia yang menjadi pelopor reksadana dengan multi share class pertama di Indonesia, yakni sejak 2019. Adapun reksadana multi share class adalah reksadana dengan lebih dari satu unit penyertaan (UP).
Produk reksadana multi share class yang pertama terbit di Indonesia dan diterbitkan oleh Manulife AM Indonesia ialah Manulife Obligasi Unggulan yang dikelola bekerja sama dengan Standard Chartered Bank Indonesia sebagai bank kustodian. Kini, terdapat sejumlah manajer investasi juga menerbitkan reksadana multi share class.
Naiknya dana kelolaan yang dihimpun maupun beragam inovasi layanan seperti penerbitan reksadana multi share class pertama kali di Indonesia, menurut manajemen Manulife AM tak lain untuk menumbuhkan serta menjaga kepercayaan investor. Sebelum itu, Manulife AM telah menjadi pelopor dalam hal layanan transaksi online yakni pada 2016. Layanan dimaksud melalui klikMAMI.com.
"Yang utama bagi kami bisa menjawab kesulitan investor dalam mencapai tujuan investasi mereka dan juga kebaikan industri (reksadana,red)," kata Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia Afifa dalam acara Konferensi Pers secara Virtual, beberapa waktu lalu.
Berdiri pada 16 Juli 1996, Manulife AM Indonesia juga tercatat sebagai salah satu manajer investasi yang berhasil melewati sejumlah krisis seperti krisis keuangan Asia pada 1997, krisis keuangan global pada 2007-2008, dan krisis ekonomi dan keuangan akibat pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021.
Afifa mengatakan yang membanggakan bagi manajemen Manulife AM Indonesia adalah ketangguhan tim yang dipimpinnya dalam beradaptasi bahkan menorehkan prestasi meski dihadang sejumlah krisis.
"Untuk jangka pendek dan menengah, kami akan terus melakukan inovasi produk dan layanan," ucap Afifa.
Menurut Afifa, tak sekadar berupaya mendorong kinerja Manulife AM Indonesia sebagai perseroan, tapi juga turut mendorong kemajuan industri reksadana nasional yang sekaligus masyarakat untuk melek pada produk keuangan.
Afifa mengatakan potensi industri reksadana nasional masih sangat besar. Ia mengatakan dibandingkan sejumlah negara tetangga, tingkat penetrasi reksadana di Indonesia masih kecil. Baik jika dilihat dari jumlah penduduk maupun Produk Domestik Bruto (PDB).
Potensi Penetrasi Reksadana
Sumber: Manulife AM
Makanya, Afifa mengatakan Manulife AM sangat aktif dan akan terus memberikan edukasi melalui beragam aktivitas, kepada lebih banyak kalangan untuk memberikan pencerahan mengenai produk keuangan khususnya reksadana serta juga agar masyarakat bisa menghindari investasi bodong. Manulife AM Indonesia juga terus memperkuat jalur distribusi.
Saat ini Manulife AM Indonesia bekerja sama dengan 32 mitra distribusi yuang terdiri atas 20 bank dan 12 non bank. Selain itu, distribusi juga dilakukan melalui digital channel, direct retail, dan institutional sales. Jumlah investor reksadana Manulife AM Indonesia per Juni 2021 tercatat 1,18 juta, naik 187 persen secara tahunan/YoY.
Afifa mengatakan inovasi untuk meningkatkan layanan juga dilakukan dari sisi produk dan layanan. Saat ini, Manulife AM Indonesia telah menerbitkan 28 produk reksadana, 40 kontrak pengelolaan dana dan 1 perjanjian penasihat investasi.
"Kami menerima beragam kepercayaan baik institusi, masyarakat, dan investor. Ada lebih 70 penghargaan selama 25 tahun namun selain itu semua, hal membahagiakan adalah ucapan dari investor baik misalnya yang disampaikan kepada customer sevice di mana hal-hal itu memotivasi kami untuk membantu investor mewujudkan impian mereka," papar Afifa.
Apa yang disampaikan Afifa di atas, terangkum dalam milestone 25 tahun perjalanan Manulife AM Indonesia berikut:
Sumber: Manulife AM
Director & Chief of Legal, Risk, and Compliance Officer Manulife AM Indonesia Justitia Tripurwasani mengatakan dari sisi internal, manajemen Manulife AM Indonesia juga mengedepankan tata kelola.
"Tata kelola yang baik adalah sumber kepercayaan investor makanya semua produk dan layanan Manulife sudah dicek dan dilakukan internal kontrol," kata Justitia.
Dengan demikian harapannya, Afifa mengatakan kepercayaan investor pada Manulife AM Indonesia dapat terjaga sekaligus mendorong lebih besar jumlah masyarakat yang melek pada produk keuangan yang berizin resmi dapat meningkat.
"Harapan kami lebih passion agar lebih banyak segmen dan semakin luas masyarakat Indonesia sadar investasi termasuk dengan memberikan literasi pensiun. Jangan sampai muda kaya tapi kaya susah," ujar Afifa.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.