Bareksa.com - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memperkirakan tingkat imbal hasil (yield) obligasi akan bergerak stabil di kisaran 6-6,5 persen hingga akhir 2021. Pergerakan ini bisa berpengaruh positif terhadap instrumen berbasis obligasi, yakni reksadana pendapatan tetap.
Wealth Management Head Bank OCBC NISP Juky Mariska menjelaskan, pasar obligasi tercatat menguat pada Juli 2021. Yield obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun menurun ke level 6,29 persen.
"Lonjakan kasus positif akibat varian Delta serta rendahnya tingkat inflasi mendorong investor kembali mengakumulasi aset obligasi," jelas dia dalam keterangan resmi akhir pekan lalu.
Selain itu, menurut Juky, lelang Surat Utang Negara (SUN) pada awal Agustus lalu mencatat lonjakan permintaan tertinggi hingga Rp107,7 triliun dengan serapan lelang Rp34 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga berencana mengurangi penerbitan SUN pada semester kedua tahun ini sebesar Rp219,3 triliun, seiring dengan menurunnya estimasi defisit anggaran tahun ini.
Hingga akhir 2021, Juky memperkirakan yield SUN akan bergerak stabil di kisaran 6-6,5 persen. Adapun faktor pendukungnya adalah keterbatasan suplai obligasi, tingginya real yield, rendahnya tingkat inflasi, serta ekspektasi suku bunga yang ditahan tetap rendah akan mendorong kinerja obligasi.
Pergerakan SUN ini bisa berdampak positif terhadap kinerja reksadana berbasis SUN, yakni reksadana pendapatan tetap.
Berdasarkan daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, dari sekitar 30 produk reksadana pendapatan tetap, hampir seluruhnya membukukan kinerja positif.
Syailendra Pendapatan Tetap Premium dari PT Syailendra Capital bahkan bisa membukukan tingkat pengembalian (return) 12,8 persen dalam setahun (per 27 Agustus 2021).
Sementara dalam tiga tahun, Syailendra Pendapatan Tetap meraih return 33,51 persen. Adapun alokasi portofolio dari Syailendra Pendapatan Tetap adalah 80,49 persen di obligasi, 11,02 persen di saham dan sisanya di pasar uang.
Sucorinvest Bond Fund dari PT Sucor Asset Management juga membukukan return yang ciamik, yakni 12,25 persen setahun dan 36,49 persen dalam tiga tahun. Reksadana ini memiliki portofolio 97,12 persen di obligasi dan 2,88 persen di pasar uang.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.