Bareksa.com - Bursa saham Tanah Air berhasil melewati pekan lalu dengan kinerja yang cukup baik, bahkan menjadi yang terbaik di kawasan Asia. Hal tersebut tak terlepas dari buruknya pergerakan bursa saham regional pada sepekan lalu.
Dalam sepekan perdagangan periode 5 hingga 9 Juli, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebenarnya lebih dominan berakhir di zona merah sebanyak empat kali, dan hanya satu kali berakhir di zona hijau, namun itu sudah cukup membawa IHSG mengakumulasi kenaikan mingguan 0,28 persen ke level 6.039,84.
Di sisi lain, sepanjang pekan lalu investor asing masih terlihat cenderung melepas aset berisiko Tanah Air yang tercermin dari adanya aksi jual bersih (net foreign sell) senilai Rp532,32 miliar di keseluruhan pasar.
Pandemi virus Covid-19 yang kembali mengganas di Indonesia membuat investor cenderung bermain aman sehingga membuat IHSG tak mampu menguat banyak. Per 9 Juli 2021, jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 2.455.912 orang. Bertambah 38.124 orang dari hari sebelumnya.
Sepanjang pekan lalu, jumlah pasien positif bertambah 226.974 orang. Ini adalah rekor penambahan kasus mingguan sejak pasien pertama diumumkan pada 1 Maret 2020.
Rumah sakit semakin penuh, bebannya meningkat sehingga terlalu berat. Hal ini tercermin dari jumlah kasus aktif yang terus bertambah. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih dalam perawatan, salah satunya di rumah sakit.
Per 9 Juli 2021, angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia adalah 367.733 orang, bertambah 8.278 orang dari hari sebelumnya.
Selain itu, tingginya kasus Covid-19 membuat masyarakat berbondong-bondong melakukan tes supaya hati lebih tenang ketika berinteraksi dengan orang lain. Jumlah tes Covid-19 naik pesat ke angka lebih dari 100.000 per hari.
Akibat tes yang semakin banyak, maka semakin banyak pula kasus yang ditemukan. Kasus positif yang selama ini terpendam jadi terungkap terang-benderang setelah diuji.
Kondisi pasar saham Indonesia yang menguat relatif tipis pada pekan lalu, secara umum mampu mendorong kinerja reksadana yang berbasis ekuitas. Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham berhasil menorehkan kinerja terbaik dengan kenaikan 0,45 persen pada pekan lalu.
Sumber: Bareksa
Sementara itu jika dilihat lebih rinci, berdasarkan reksadana yang tersedia di Bareksa, produk reksadana saham memang terlihat mendominasi imbal hasil (return) mingguan tertinggi pada pekan lalu.
Berikut top 10 reksadana yang berhasil mencatatkan kenaikan kinerja dengan imbal hasil (return) tertinggi pada pekan lalu.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat top 10 reksadana dengan return tertinggi di Bareksa pada pekan lalu dikuasai oleh produk reksadana saham sebanyak 8 produk, sementara 2 lainnya merupakan produk campuran yang memang juga memiliki alokasi pada saham dalam portofolionya.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.