Indeks Saham Melemah Namun SBN Menguat di Tengah PPKM, Cek Reksadana Ini!

Abdul Malik • 06 Jul 2021

an image
llustrasi penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali sejak Sabtu (3/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021) yang berpengaruh terhadap pasar saham dan SBN, sehingga berdampak pada kinerja reksadana. (Shutterstock)

Hasil dari implementasi kebijakan PPKM Darurat ternyata belum sesuai ekspektasi di mana kasus harian Covid-19 masih mencatatkan rekor tertinggi

Bareksa,com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sekitar 0,28 persen pada perdagangan awal pekan ini karena implementasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali sejak Sabtu (3/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021).

Menurut analisis Bareksa, hasil dari implementasi kebijakan PPKM darurat yang sudah berlangsung 3 hari ternyata belum sesuai ekspektasi di mana kasus harian Covid-19 masih mencatatkan rekor tertinggi mencapai 29,745 kasus (05/07).

IHSG pada 05 Juli 2021 ditutup di level 6.005,61. Pelemahan IHSG mendorong menekan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks. IHSG diprediksikan masih berpotensi menurun pada pekan ini.

Di sisi lain, mayoritas harga obligasi pemerintah mengalami penguatan di tengah kenaikan kasus Covid-19 harian. Potensi melemahnya daya beli masyarakat diproyeksikan dapat menahan kenaikan tingkat suku bunga acuan dalam negeri dan mempengaruhi penurunan imbal hasil obligasi.

Kondisi itu turut menopang kenaikan kinerja reksadana pendapatan tetap.

Saat IHSG dibayangi pelemahan akibat sentimen Covid-19 dan sebaliknya pasar Surat Berharga Negara (SBN) justru menguat, investor tidak perlu khawatir.

Sebab berdasarkan daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, beberapa produk reksadana sahan, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap masih membukukan kinerja positif.

Investor dengan profil risiko agresif dan moderat bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi di reksadana tersebut, Beberapa produk reksadana yang mencatatkan kinerja positif dan layak dipertimbangkan untuk dikoleksi adalah sebagai berikut :

Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 5 Juli 2021)

Reksadana Saham

Syailendra Equity Opportunity Fund : 26,62 persen
TRIM Kapital : 25,59 persen

Reksadana Indeks

Principal Index IDX30 : 4,63 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 2,64 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Sucorinvest Bond Fund : 13,53 persen
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 9,2 persen

(Sigma Kinasih/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.