Dibayangi Lonjakan Covid-19, Namun Reksadana Diprediksi Tumbuh di Akhir Tahun
Investor reksadana disarankan melakukan top up atau diversifikasi dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing
Investor reksadana disarankan melakukan top up atau diversifikasi dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing
Bareksa.com - Perkembangan pandemi saat ini dinilai akan berpengaruh pada kinerja reksadana. Meski begitu, semua jenis reksadana diprediksi berpotensi tumbuh hingga akhir tahun ini.
Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management menyampaikan dengan harapan pandemi dapat terkendali pada semester II dan terjadi pemulihan ekonomi. Dengan demikian Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) diperkirakan bisa mencapai level 6.700-6.800 dan yield obligasi bisa kembali turun sehingga return reksadana berbasis obligasi positif.
"Jika skenario itu terjadi, maka semua jenis reksadana akan meningkat termasuk reksadana campuran," kata Rudiyanto kepada Bareksa, Kamis malam (24/6/2021).
Promo Terbaru di Bareksa
Nah sambil menunggu perkembangan pandemi, Rudiyanto menyarankan investor dapat melakukan diversifikasi investasi reksadananya.
"Reksadana baik campuran, pendapatan tetap, pasar uang, dan terproteksi bisa menjadi diversifikasi dengan reksadana saham," kata Rudiyanto.
Sementara itu secara terpisah, Chief of Research and Business Development Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari mengatakan pekan ini Indeks harga Saham Gabungan diproyeksikan masih akan cenderung turun dalam rentang 5.900-6.100. Imbal hasil (yield) obligasi negara juga diproyeksikan bergerak dalam rentang 6,55 persen-6,7 persen.
Ia menyampaikan risiko di pasar saham dan obligasi mulai mengalami kenaikan, sehingga investor dapat mempertimbangkan untuk diversifikasi atau pengalihan (switching) portofolio investasi. Misalnya, ia mencontohkan ke aset yang lebih rendah risikonya seperti reksadana pasar uang.
Di lain sisi, potensi penurunan IHSG maupun harga obligasi dapat menjadi kesempatan investor profil risiko agresif maupun moderat untuk melakukan top up ataupun pembelian dengan tetap mempertimbangkan risiko masing-masing.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.