Minat IPO Meningkat, Simak Manfaatnya Bagi Indeks dan Reksadana Saham
Beberapa rencana IPO di antaranya GoTo, Bukalapak, produsen Cimory hingga anak usaha Kalbe Farma
Beberapa rencana IPO di antaranya GoTo, Bukalapak, produsen Cimory hingga anak usaha Kalbe Farma
Bareksa.com - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai maraknya aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham bisa menjadi sentimen positif bagi perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan partisipasi investor ritel di pasar modal. Pada akhirnya, hal ini akan berimbas pada instrumen investasi lainnya seperti reksadana saham.
Investment Information Head Mirae Asset Sekuritas Roger mengatakan, tren IPO ini merupakan berita bagus bagi pasar modal Indonesia. "IPO juga direspons positif oleh investor ritel. Ke depan semakin banyak korporasi yang IPO, maka akan semakin baik bagi perekonomian," ujar Roger dalam acara Konferensi Pers secara Virtual belum lama ini.
Adapun salah satu rencana IPO yang cukup menyita perhatian investor adalah IPO dari entitas baru hasil penggabungan usaha, Gojek dan Tokopedia (GoTo). Menurut perhitungan sejumlah analis, valuasi dari Gojek dan Tokopedia setelah merger mencapai sekitar Rp170 triliun. Saat ini, masih diprediksi seberapa besar nilai yang akan disalurkan ke publik.
Promo Terbaru di Bareksa
"Nilai tersebut apakah bisa diserap investor ritel, namun ini positif bagi market karena ada perusahaan digital bervaluasi tinggi yang akan IPO di market kita," papar dia.
Selain GoTo, unicorn lain juga dikabarkan akan melakukan IPO di Indonesia, yakni Bukalapak. Melansir Dealstreet Asia, nilai IPO dari e-commerce milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) itu mencapai US$300 juta.
Selanjutnya ada produsen minuman yoghurt, PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) yang juga dikabarkan tengah mempertimbangkan IPO saham pada tahun ini. Aksi IPO tersebut bakal menjadi salah satu yang terbesar lantaran perseroan membidik dana segar hingga US$300 juta.
Detail penawaran saham Cimory masih bisa berubah seiring dengan diskusi yang terus berlanjut. Perseroan dikabarkan menjajaki sejumlah penggalangan dana strategis untuk mendukung pertumbuhan di masa mendatang.
Kemudian, juga ada PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang sempat dikabarkan menjajaki IPO anak usahanya di segmen nutrisi dan kesehatan, yakni PT Sanghiang Perkasa dengan target dana hingga US$500 juta. Mengkonfirmasi hal ini, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menjelaskan, IPO anak usaha tidak hanya dilakukan untuk divisi nutrisi dan kesehatan, tetapi juga untuk distribusi dan logistik.
Ekspansi bisnis ini juga tidak hanya dalam bentuk IPO saham. "Kesempatan ekspansi bisnis melalui pasar modal bisa dalam bentuk IPO atau aksi korporasi misalnya aliansi strategis dan kolaborasi, inisiatif ini bisa dilakukan untuk nutrisi maupun distribusi," papar dia.
Sebelumnya ada PT Archi Indonesia Tbk yang telah melakukan public expose terkait rencana IPO saham. Perseroan berencana melepas 4,96 miliar saham ke publik dengan harga penawaran Rp750-800 per saham. Dengan harga penawaran itu, Archi Indonesia bisa meraih dana Rp3,97 triliun dari IPO saham.
Aksi IPO saham ini tentunya bisa meningkatkan IHSG tahun ini. Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG tahun ini akan bergerak di level 6.800 untuk level agresif dan 6.500 untuk level moderat. Sementara untuk Juni 2021, IHSG akan bergerak di atas 6.100.
Selain itu, partisipasi investor juga akan meningkat di pasar modal Indonesia. Setelah sebelumnya pada 2020, tidak banyak korporasi yang melakukan IPO saham dengan nilai yang relatif besar.
Dengan IHSG yang melesat dan partisipasi investor ritel yang meningkat, instrumen investasi lain tentunya akan terkena imbas positif. Salah satunya adalah reksadana saham yang mulai mencatatkan peningkatan kinerja dalam satu tahun terakhir.
Berdasarkan data Bareksa, dari 47 reksadana saham yang ada, terdapat beberapa produk yang mencatatkan return di atas 50 persen dalam satu tahun. Reksadana saham tersebut adalah Manulife Saham Andalan dan Sucorinvest Sharia Equity Fund yang sudah membukukan imbal hasil (return) masing-masing 71,38 persen dan 64,82 persen.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.