Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak mendatar, setelah pekan lalu anjlok sekitar 2,78 persen. Namun, saham-saham berbasis telekomunikasi dan teknologi sedang jadi perbincangan sehingga menjadi potensi bagi reksadana saham yang memiliki portofolionya.
Chief Research dan Business Development Bareksa Ni Putu Kurniasari menjelaskan minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat indeks saham bergerak turun, sehingga reksadana pasar uang masih disarankan bagi investor jangka pendek dan reksadana pendapatan tetap untuk jangka menengah. "Namun, untuk investor jangka panjang yang taktis, bisa melirik reksadana yang memiliki portofolio saham berbasis teknologi," ujarnya.
Putu menilai sektor saham berbasis teknologi dan telekomunikasi di Indonesia masih menunjukkan potensi di masa depan. Sejak awal tahun hingga 21 Mei 2021, sektor teknologi mencatat kinerja terbesar di IHSG hingga 85 persen.
"Mempertimbangkan indeks saham di Amerika yang saat ini mayoritas pergerakannya ditopang oleh sektor teknologi, lalu rencana OJK yang akan merilis peraturan mengenai bank digital, diproyeksikan saham-saham perusahaan yang memiliki eksposur terhadap teknologi akan menjadi salah satu penopang terbesar pergerakan IHSG pada waktu mendatang," ujar Putu.
Sementara itu, dalam laporan risetnya, Bahana Sekuritas melaporkan lonjakan impor telepon seluler di Indonesia selama bulan April sekitar 213 persen secara bulanan. Hal ini diproyeksikan berdampak positif pada reksadana berbasis saham telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) serta distributor perangkat elektronik, yakni PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Menurut analisis Bareksa, pandemi telah membatasi pergerakan sosial masyarakat karena harus menjaga jarak fisik, sehingga teknologi dan telekomunikasi lebih sering digunakan untuk aktivitas sosial. Jaringan internet, yang disediakan para provider seluler dan perangkat telekomunikasi (gadget) menjadi sangat penting di masa pandemi ini.
Tak heran, pendapatan para provider telekomunikasi seperti ISAT, TLKM dan EXCL masih bertahan. Apalagi, laba dari distributor ponsel ERAA tumbuh 170,87 persen di kuartal pertama tahun ini, dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
Sejumlah reksadana saham di aplikasi Bareksa yang memiliki saham-saham teknologi dan telekomunikasi dalam portofolionya, menurut fund fact sheet per April 2021 adalah:
Sebagai informasi, reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas portofolionya adalah saham, sehingga bisa berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi memberi imbal hasil tinggi jangka panjang. Reksadana saham disarankan untuk investor agresif dengan profil risiko tinggi dan tujuan jangka panjang.
(Sigma Kinasih/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.