Kontraksi Ekonomi Sesuai Ekspektasi, Dorong Kinerja SBN dan Reksadana
IHSG yang ditutup di zona hijau juga mendorong kenaikan reksadana saham dan indeks
IHSG yang ditutup di zona hijau juga mendorong kenaikan reksadana saham dan indeks
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau mendorong kenaikan reksadana saham dan reksadana indeks. Tren kenaikan harga minyak selama sepekan terakhir serta rilis pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia kuartal I 2021 yang menunjukkan perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menopang penguatan mayoritas sektor di IHSG.
Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin (5/5/2021) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode triwulan I 2021. Hasilnya, ekonomi Tanah Air masih tumbuh negatif alias terkontraksi.
Kepala BPS Suhariyanto menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tiga bulan pertama 2021 minus 0,96 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/QoQ). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY), ekonomi Indonesia berkurang 0,74 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Realisasi ini tidak jauh dari ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan PDB terkontraksi 1,09 persen QoQ, sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87 persen YoY.
Hasil yang sedikit lebih baik di atas konsensus tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi domestik cukup solid, meskipun masih mengalami kontraksi. Pertumbuhan ekonomi terjadi secara konsisten sejak perekonomian menghadapi guncangan akibat pandemi Covid-19 dan mengalami kontraksi pada triwulan II 2020.
Menurut analisis Bareksa, investor obligasi turut merespons positif perbaikan angka PDB kuartal I 2021 yang dilaporkan sesuai ekspektasi tersebut. Sehingga mendorong kenaikan harga beberapa seri Obligasi Pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN). Hal itu mengindikasikan pemulihan ekonomi dan menopang penguatan pada reksadana pendapatan tetap.
Berikut beberapa produk reksadana saham, indeks dan pendapatan tetap di Bareksa dengan kinerja ciamik setahun terakhir (per 5 Mei 2021) :
Reksadana Saham
Manulife Saham Andalan : 67,46 persen
BNP Paribas Solaris : 46,22 persen
Reksadana Indeks
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 37,24 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 21,43 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
TRAM Strategic Plus : 12,91 persen
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II : 12,74 persen
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.