Bareksa.com - Gejolak pasar modal sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) hingga April 2021 bak roller coaster. Kinerja pasar saham yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melesat di awal tahun.
Saat itu IHSG mampu menembus level 6.435 pada 13 Januari 2021 atau melonjak 7,63 persen secara YtD. Namun kemudian pada akhir April 2021, indeks saham kebanggan Tanah Air tersebut harus rela terjerembab di bawah level 6.000.
Tepatnya pada akhir bulan lalu, IHSG ditutup di level 5.996 atau hanya menguat tipis 0,28 persen sepanjang tahun berjalan. Untuk diketahui level IHSG pada 13 Januari 2021 merupakan level tertinggi sepanjang tahun ini hingga akhir April.
Sumber : Bareksa
Seiring fluktuasi kinerja pasar saham, kinerja indeks reksadana juga mencatatkan hal serupa. Menurut data Bareksa, pada akhir April 2021, mayoritas atau 6 dari 8 indeks reksadana mencatatkan kinerja negatif. Penurunan terdalam dicatatkan indeks reksadana saham syariah yang minus 5,99 persen.
Disusul indeks reksadana saham negatif 4,11 persen, indeks reksadana campuran syariah -1,51 persen, indeks reksadana campuran -1,34 persen, indeks reksadana pendapatan tetap -0,97 persen, serta indeks reksadana pendapatan tetap syariah -0,31 persen.
Hanya 2 indeks reksadana yang membukukan kinerja positif, yakni indeks reksadana pasar uang dengan imbalan 1,02 persen dan indeks reksadana pasar uang syariah 0,99 persen.
Kondisi itu berkebalikan dengan level 13 Januari 2021, di mana mayoritas atau 6 dari 8 indeks reksadana justru membukukan kinerja positif.
Lonjakan tertinggi dibukukan indeks reksadana saham dengan kenaikan 5,66 persen, disusul indeks reksadana saham syariah 5,11 persen, indeks reksadana campuran 3,14 persen, indeks reksadana campuran syariah 2,96 persen, indeks reksadana pasar uang 0,12 persen dan indeks reksadana pasar uang syariah 0,14 persen secara YtD per 13 Januari 2021.
Seiring gejolak pasar modal sepanjang tahun hingga April 2021, produk reksadana apa saja yang membukukan kinerja cemerlang dengan catatan imbal hasil tertinggi?
Menurut daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, top 10 reksadana dengan imbalan tertinggi YtD hingga 30 April 2021, mayoritas atau 6 di antaranya oleh produk reksadana saham dan 4 lainnya reksadana campuran.
Sumber : Bareksa
Peringkat pertama produk reksadana imbalan tertinggi YtD April 2021 ditempati oleh Syailendra Balanced Opportunity Fund dengan imbal hasil 10,75 persen.
Kemudian disusul Sucorinvest Equity Fund dengan imbal hasil 10,28 persen, Shinhan Equity Growth 9,14 persen, Schroder Global Sharia Equity Fund 6,51 persen, Shinhan Balance Fund 6,39 persen dan Manulife Saham Andalan 6,13 persen,
Selanjutnya ada TRIM Kapital Plus dengan imbalan 5,8 persen, HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan imbal hasil 5,44 persen, BNP Paribas Cakra Syariah USD 4,97 persen, serta STAR Balanced 4,96 persen.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Demi kenyamanan investasi, sesuaikan instrumen investasi dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu ya!
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.