Bareksa.com - PT Sucorinvest Asset Management (Sucor Asset Management) mengumumkan perihal pembukaan kembali pembelian unit penyertaan dua reksadana perseroan.
Dalam surat edaran kepada agen penjual efek reksadana (APERD) tertanggal 3 Mei 2021 itu disebutkan pembelian unit penyertaan dua produk reksadana perseroan yakni Sucorinvest Money Market Fund dan Sucorinvest Citra Dana Berimbang sudah dibuka kembali per hari ini, tanggal 4 Mei 2021.
"Sehingga nasabah sudah dapat melakukan transaksi pembelian unit penyertaan (subscription) atau pengalihan unit penyertaan (switching in) melalui rekan-rekan APERD per tanggal 4 Mei 2021," ungkap Direktur Utama Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana dalam surat edaran tersebut.
Jemmy menegaskan Sucor AM berkomitmen untuk melayani nasabah lebih baik lagi. Karena itu, Sucor AM telah melakukan proses upgrade sistem, menambah fitur otomatisasi dan akan segera menambah kapasitas unit penyertaan yang dapat ditawarkan untuk produk Sucorinvest Money Market Fund.
"Terimakasih atas dukungan rekan-rekan APERD sekalian kepada PT Sucorinvest Asset Management selama ini," ujar Jemmy.
Untuk diketahui, Sucorinvest Money Market Fund, produk reksadana pasar uang Sucorinvest Asset Management laris diserbu investor di masa pandemi tahun lalu. Per November 2020, dana kelolaan reksadana ini sudah menembus Rp10 triliun, naik lebih dari 2 kali lipat atau melesat 148 persen dibandingkan akhir 2019 yang senilai Rp4,03 triliun.
Lonjakan dana kelolaan tersebut didorong oleh melesatnya jumlah unit penyertaan reksadana ini yang menandakan laris dibeli investor. Bahkan unit penyertaan reksadana Sucorinvest Money Market Fund sudah mendekati batas maksimal. Perseroan pun telah memberikan pengumuman ke nasabah perihal tersebut.
Jemmy saat itu menyatakan per 22 Desember 2020 kapasitas unit penyertaan reksadana Sucorinvest Money Market Fund sudah mencapai 91,28 persen dari total unit yang ditawarkan sebanyak 10 miliar unit. Perseroan sebelumnya memperkirakan seluruh unit akan habis terjual pada 15 Januari 2021.
"Jadi pembelian tidak dihentikan, kami masih menerima transaksi seperti biasa (subscription, switching dan redemption) sampai jumlah unit habis," ungkapnya.
Larisnya Sucorinvest Money Market Fund, kata Jemmy, seiring tingginya minat investor yang cenderung mengalokasikan dananya pada aset-aset berisiko rendah dan likuid akibat gejolak pasar terdampak pandemi Covid-19. Dana kelolaan reksadana ini per 22 Desember telah menembus Rp13,8 triliun.
"Ya, pada awal pandemi investor cenderung mengalokasikan investasi mereka ke aset-aset yang berisiko rendah dan likuid ditambah dengan tren penurunan bunga deposito juga cukup mendukung kenaikan AUM kami yang signifikan di tahun ini," ungkapnya.
Namun kini per Maret 2021, kelolaan Sucorinvest Money Market sudah anjlok tinggal Rp2,55 triliun. Kondisi itu menandakan, kapasitas unit penyertaan reksadana tersebut masih banyak tersedia jika ingin dibeli nasabah.
Sumber : Bareksa
Portofolio investasi reksadana ini menurut fund fact sheet per Maret 2021 ialah Obligasi Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap I Tahun 2020 Seri A (BMTR02ACN1), Obligasi Berkelanjutan II Batavia Prosperindo Finance Tahap II Tahun 2020, Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2020 Seri A, Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multifinance Tahap I Tahun 2020 Seri A dan deposito berjangka PT Bank MNC International Tbk.
Setahun terakhir (per 3 Mei 2021), reksadana ini membukukan imbal hasil 6,04 persen dan 3 tahun terakhir 20,82 persen.
(Martina Priyanti/HM/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.