Bareksa.com - Sejak kecil, sebagian dari kita diajari bahwa menabung pangkal kaya. Namun, ternyata menabung tidaklah cukup, sehingga investasi bisa jadi pilihan.
Menabung adalah menyimpan uang untuk masa depan, tetapi ada inflasi atau kenaikan harga barang yang bisa menggerus nilai uang kita. Makanya, investasi dibutuhkan untuk melawan inflasi.
Sementara itu, investasi adalah menanam modal dalam aset investasi dengan harapan nilainya akan naik di masa depan. Reksadana adalah salah satu investasi keuangan yang bisa dipilih bagi pemula.
Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan, seperti saham, obligasi dan pasar uang. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seiring dengan perkembangan industri, kini sudah ada investasi reksadana syariah yang sesuai dengan prinsip Islami. Reksadana syariah adalah reksadana yang portofolionya hanya ditaruh di aset-aset yang sesuai syariah, dan masuk dalam Daftar Efek Syariah dari OJK.
Jadi, imbal hasil atau keuntungan reksadana syariah ini datangnya bukan dari riba. Selain itu, reksadana syariah sudah mendapatkan opini syariah alias fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), sehingga tidak perlu diragukan kehalalannya.
Kita bisa mengumpulkan uang dengan modal yang sedikit tetapi rutin, dan dalam jangka panjang bisa menuai hasil yang besar. Contohnya adalah dengan berinvestasi di reksadana saham syariah.
Untuk mengetahui ilustrasi hasil investasi ini, mari kita gunakan simulasi investasi Bareksa dengan satu produk reksadana saham syariah yang tersedia di aplikasi investasi reksadana Bareksa.
Misalnya, mulai lima tahun lalu, kita bisa menyisihkan Rp1 juta rutin tiap bulan untuk investasi reksadana saham. Dalam lima tahun, uang pokok atau modal kita sebesar Rp60 juta.
Grafik Simulasi Hasil Investasi Reksadana
Sumber: Bareksa.com
Ternyata, hasilnya akhirnya tidak hanya segitu. Karena ada imbal hasil dari pertumbuhan aset reksadana syariah, nilai investasi kita sekarang sudah mencapai Rp86,94 juta. Artinya ada pertumbuhan Rp26,94 juta atau 44,9 persen dari modal yang ditanamkan.
Hasil investasi reksadana syariah ini selain halal, sudah bersih juga karena tidak dipotong pajak dan biaya administrasi lagi. Bila kita punya tujuan keuangan dalam jangka panjang, reksadana saham syariah bisa jadi pilihan.
Sebagai catatan, simulasi ini berdasarkan kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja masa depan. Hasil investasi reksadana saham syariah di masa depan bisa saja lebih tinggi atau lebih rendah daripada simulasi ini.
Perlu diingat juga, reksadana saham memiliki risiko fluktuasi dalam jangka pendek. Sehingga, reksadana saham disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi (agresif) dan jangka waktu investasi panjang di atas lima tahun.
Nah, kalau sudah tahu cara menjadi kaya yang halal, tunggu apa lagi? Ayo buat tujuan keuangan kamu, dan mulai investasi reksadana sekarang.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.