Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan reksadana pendapatan tetap syariah mengalami pertumbuhan baik dari sisi asset under management (AUM) atau dana kelolaan maupun unit penyertaan pada bulan lalu secara year to date (YtD).
Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah tumbuh 1 persen sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) dan 12 persen secara tahunan/YoY. Sementara secara bulanan/MoM terkoreksi 1 persen. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah pada bulan lalu Rp7,44 triliun.
Di sisi lain, jumlah unit penyertaan reksadana pendapatan tetap syariah pada Maret 2021, tumbuh 1 persen secara YtD. Sementara secara bulanan/MoM terkoreksi 4 persen dam 1 persen secara YoY. Pada bulan lalu, unit penyertaan reksadana pendapatan tetap syariah tercatat 5,36 miliar unit.
Lalu, siapa saja perusahaan manajemen investasi (MI) yang menjuarai dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah Maret 2021?
Bareksa mencatat, nama-nama manajer investasi yang menjadi juara masih diisi oleh MI yang sama seperti pada Februari 2021, yakni :
Posisi pertama manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah terbesar pada bulan lalu adalah Insight IM, yang berhasil mempertahankan posisinya. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah Insight tercatat Rp1,44 triliun pada Maret 2021.
Insight menguasai market sharereksadana pendapatan tetap syariah 19 persen. Insight mengalami pertumbuhan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah 6 secara MoM, 30 persen YtD, dan melesat 74 tahunan/YoY.
Posisi kedua pada Maret 2021, ditempati Shinhan AM. Pada bulan lalu, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah Shinhan Rp1,23 triliun.
Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah Shinhan AM tumbuh 6 persen secara bulanan/MoM, 37 persen secara YtD, serta melesat 138 persen secara tahunan/YoY.
Shinhan AM menguasai pangsa pasar reksadana pendapatan tetap syariah 17 persen.
Posisi ketiga manajer investasi dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah terbesar pada bulan lalu, masih ditempati Batavia PAM yakni Rp924,49 miliar.
Market share reksadana pendapatan tetap syariah Batavia PAM 12 persen. Batavia PAM mengalami pertumbuhan positif dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah secara tahunan (YoY) 25 persen.
Sementara itu posisi keempat MI dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah terbesar pada Maret 2021 masih ditempati Manulife AM, dengan dana kelolaan Rp713,24 miliar.
Pangsa pasar reksadana pendapatan tetap syariah yang dikuasai Manulife AM 10 persen, dengan pertumbuhan dana kelolaan 11 persen secara YtD serta melesat 157 persen secara tahunan/YoY.
Posisi kelima ditempati Eastspring, yakni dengan dana kelolaan Rp708,76 miliar pada Maret 2021. Market sharereksadana pendapatan tetap syariah Eastspring 10 persen.
Di sisi lain dalam daftar top 20, PT Syailendra Capital kembali tercatat sebagai manajer investasi dengan lonjakan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah tertinggi yakni melesat hingga 214 persen secara tahunan/YoY dan melonjak 60 persen YtD.
Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah Syailendra tercatat Rp154,8 miliar pada Maret 2021.
Daftar selengkapnya 20 manajer investasi kelolaan reksadana pendapatan tetap syariah terbesar sebagaimana tertera dalam tabel berikut :
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2021
Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2021. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Martina Priyanti/Tim Data/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.