Bareksa.com - Mengakhiri pekan kedua di April 2021, bursa saham Tanah Air berhasil menorehkan kinerja positif, meskipun dengan penguatan yang relatif terbatas. Dalam periode 12 – 16 April 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi kenaikan 0,26 persen ke level 6,086.26.
Di sisi lain, investor asing terlihat masih cenderung melepas aset berisiko mereka yang tercermin dari aksi jual bersih (net foreign sell) senilai Rp141,63 miliar di pasar reguler sepanjang pekan lalu.
Pada pekan lalu, sentimen yang mewarnai pasar saham cukup beragam. Di awal pekan, IHSG sempat anjlok dalam akibat kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sepinya nilai transaksi bursa.
Setelah itu, IHSG berangsung membaik yang didukung oleh beberapa sentimen positif. Dari dalam negeri, data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus US$1,57 miliar pada Maret 2021, yang didukung oleh peningkatan ekspor 30,47 persen secara tahunan (YoY) ke level US$18,35 miliar dan impor yang tumbuh 25,73 persen YoY ke level US$16,79 miliar.
Kemudian dari China, pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu pada kuartal I tahun 2021 dilaporkan melesat 18,3 persen YoY, yang merupakan angka tertinggi secara kuartalan sejak tahun 1993 silam meskipun angka ini lebih rendah dari konsensus.
Sementara dari AS, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) periode Maret 2021 naik 0,6 persen secara bulanan (MoM) atau 2,6 persen YoY, menandakan adanya tekanan inflasi yang meningkat dikarenakan telah dibukanya kembali aktivitas ekonomi yang mendorong tingkat permintaan.
Kondisi pasar saham Indonesia yang menguat terbatas pada pekan lalu, secara umum nyatanya bertolak belakang dengan kinerja reksadana yang berbasis ekuitas tersebut.
Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham dan indeks reksadana saham syariah kompak mengalami koreksi masing-masing -0,19 persen dan -0,45 persen.
Sumber: Bareksa
Namun secara lebih rinci, berdasarkan reksadana yang tersedia di Bareksa, terdapat beberapa produk reksadana saham yang terlihat mendominasi return mingguan tertinggi pada pekan lalu.
Berikut top 10 reksadana yang berhasil mencatatkan kenaikan kinerja dengan imbal hasil (return) tertinggi pada pekan lalu.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat top 10 reksadana dengan return tertinggi di Bareksa pada pekan lalu 9 di antaranya ditempati oleh produk reksadana saham.
Sementara 1 reksadana lainnya merupakan produk reksadana campuran yang menariknya berada di posisi puncak dengan kenaikan yang terbilang cukup fantastis.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.