Bareksa.com - Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi target pasar paling potensial untuk produk berbasis syariah. Hal tersebut ditandai dengan semakin tingginya antusiasme masyarakat terhadap berbagai produk investasi syariah.
Salah satu yang cukup banyak digandrungi masyarakat saat ini adalah reksadana syariah. Reksadana adalah produk investasi berupa kumpulan aset (portofolio) yang dikelola oleh manajer investasi. Aset reksadana itu dapat berupa saham, obligasi, surat berharga, hingga deposito.
Jika terdapat label syariah, maka aset atau efek yang diinvestasikan oleh reksadana yang bersangkutan tentu berbeda dengan reksadana konvensional. Selain itu, akad pembelian reksadananya juga berbeda.
Adapun akad investasi dalam reksadana syariah terbagi menjadi tiga, yaitu bakal kerja sama (musyarokah), sewa-menyewa (ijarah), dan bagi hasil (mudharabah).
Secara sederhana, reksadana syariah ialah reksadana yang pengelolaannya sesuai dengan hukum syariat Islam, sehingga reksadana jenis ini haram hukumnya untuk membeli saham-saham perusahaan yang bisnisnya dilarang dalam agama Islam seperti riba, minuman keras dan rokok.
Walaupun mengedepankan syariat Islam sebagai arahan investasi bukan berarti reksadana ini eksklusif bagi kaum Muslim saja, bagi investor non muslim pun reksadana ini dapat dipandang sebagai alternatif produk investasi.
Marhaban ya Ramadhan! Memasuki bulan suci Ramadhan, bagi para investor yang masih bingung membeli produk reksadana syariah, mungkin besarnya dana kelolaan (asset under management/AUM) bisa menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan.
Hal tersebut dikarenakan besarnya dana kelolaan dari satu reksadana yang beredar bisa menjadi satu indikator bahwa reksadana banyak dibeli atau disukai oleh masyarakat. Namun, hal ini tidak menjamin kinerja reksadana.
Khusus reksadana syariah yang bisa ditransaksikan di Bareksa, berikut 10 besar reksadana syariah dengan AUM terbesar per Maret 2021.
No. | Reksadana | Manajer Investasi | Jenis | AUM per Maret 2021 (Rp miliar) |
1 | Sucorinvest Sharia Money Market Fund | Sucorinvest Asset Management | Pasar Uang | 2,994,56 |
2 | BNP Paribas Pesona Syariah | BNP Paribas Asset Management | Saham | 831,75 |
3 | Manulife Syariah Sukuk Indonesia | Manulife Aset Manajemen Indonesia | Pendapatan Tetap | 713,24 |
4 | SUCORINVEST SHARIA EQUITY FUND | Sucorinvest Asset Management | Saham | 620,39 |
5 | Bahana Likuid Syariah Kelas S | Bahana TCW Investment Management | Pasar Uang | 560,72 |
6 | Mandiri Pasar Uang Syariah | Mandiri Manajemen Investasi | Pasar Uang | 501,01 |
7 | Majoris Sukuk Negara Indonesia | Majoris Asset Management | Pendapatan Tetap | 412,7 |
8 | Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A | Eastspring Investments Indonesia | Pendapatan Tetap | 341,35 |
9 | HPAM SYARIAH EKUITAS | Henan Putihrai Asset Management | Saham | 269,58 |
10 | Reksa Dana Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A | Manulife Aset Manajemen Indonesia | Saham | 242,18 |
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa produk reksadana syariah yang mencatatkan AUM terbesar pada bulan lalu diraih oleh jenis reksadana saham sebanyak 4 produk, kemudian disusul reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap masing-masing 3 produk.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Apapun instrumen investasi pilihanmu, sesuaikan dengan tujuan dan profil risiko kamu ya!
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.