Ini 10 Reksadana Syariah Paling Cuan Saat Pasar Bergejolak di Kuartal I 2021

Abdul Malik • 05 Apr 2021

an image
Ilustrasi Muslimah investor yang tetap tenang melanjutkan investasinya di reksadana syariah dan SBN syariah meskipun pasar sedang bergejolak. (Shutterstock)

10 reksadana syariah tersebut membukukan imbal hasil antara 0,98 persen hingga 2,72 persen sepanjang Januari-Maret 2021

Bareksa.com - Menutup perdagangan terakhir di kuartal I 2021, bursa saham Tanah Air mengalami turbulensi hebat hingga ditutup di bawah level psikologis 6.000. Pada perdagangan Rabu (31/3/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,42 persen ke level 5.985,52.

Di sisi lain, investor juga terlihat berlomba-lomba melepas aset berisiko mereka yang tercermin dari masifnya aksi jual bersih (net foreign sell) senilai Rp1,03 triliun di pasar reguler pada akhir bulan lalu.

Anjloknya IHSG disebabkan adanya kombinasi sentimen negatif yang terjadi secara berbarengan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sentimen negatif dari dalam negeri muncul dari wacana pengurangan investasi saham dan reksadana oleh BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek).

Sementara dari luar, risiko capital outflow juga muncul akibat tekanan jual seiring dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun ke posisi tertinggi selama 14 bulan yakni di atas level 1,7 persen.

Kinerja Indeks Reksadana di Kuartal I 2021

Ambrolnya IHSG di hari perdagangan terakhir kuartal I 2021 membuat kinerja indeks saham kebanggaan Indonesia tersebut sepanjang tiga bulan pertama tahun ini hanya mencatatkan pertumbuhan 0,11 persen.

Seiring gejolak di pasar saham, mayoritas kinerja indeks reksadana membukukan kinerja negatif. Berdasarkan data Bareksa, tercatat 6 dari 8 indeks reksadana mencatatkan kinerja negatif.

Penurunan kinerja terdalam dicatatkan indeks reksadana saham syariah yang minus hingga 5,36 persen, kemudian disusul indeks reksadana saham negatif 4 persen, indeks reksadana pendapatan tetap berkurang 2,19 persen, indeks reksadana campuran tertekan 1,78 persen. indeks reksadana pendapatan tetap syariah melemah 1,39 persen dan indeks reksadana campuran syariah -1,06 persen.

Hanya ada dua indeks reksadana yang membukukan kinerja positif yakni indeks reksadana pasar uang meningkat 0,82 persen dan indeks reksadana pasar uang syariah yang naik 0,75 persen.

Sumber: Bareksa

Top 10 Reksadana Syariah Imbalan Tertinggi Kuartal I 2021

Seiring gejolak pasar di kuartal I 2021, reksadana syariah apa saja yang masih bertahan dan membukukan imbalan tertinggi sepanjang tiga bulan pertama tahun ini?

Berdasarkan daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, top 10 reksadana syariah imbalan tertinggi pada triwulan I tahun ini mayoritas atau 5 di antaranya diisi oleh reksadana pasar uang, 4 reksadana saham dan 1 reksadana pendapatan tetap.

10 reksadana syariah tersebut membukukan imbal hasil antara 0,98 persen hingga 2,72 persen sepanjang Januari-Maret 2021.

Imbalan tertinggi dibukukan reksadana saham Schroder Global Sharia Equity Fund dengan imbal hasil 2,72 persen. Kemudian disusul reksadana saham BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD dengan imbalan 2,31 persen dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS dengan imbal hasil 2,29 persen.

Selanjutnya ada reksadana pendapatan tetap MNC Dana Syariah dengan imbalan 1,38 persen dan reksadana saham BNP Paribas Cakra Syariah USD dengan imbal hasil 1,37 persen.

Berikutnya semua diisi reksadana pasar uang syariah yakni Sucorinvest Sharia Money Market Fund dengan imbal hasil 1,16 persen, Syailendra Sharia Money Market Fund 1,14 persen, Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market 1,06 persen, Reksa Dana Syariah Bahana Likuid Syariah Kelas S 1,02 persen, serta Bahana Likuid Syariah Kelas G 0,98 persen.

Sumber : Bareksa

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Soal kehalalan investasi di reksadana syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sebenarnya telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 (dokumen lengkap klik tautan ini) yang membolehkan kaum muslim untuk berinvestasi reksa dana, khususnya reksa dana syariah.

Apapun reksadana pilihanmu, selalu sesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu ya!

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.