Bareksa.com - Melewati bulan kedua di 2021, industri reksadana Tanah Air kembali mengalami penurunan dana kelolaan (asset under management/AUM).
Per Februari 2021, kelolaan industri reksadana tercatat Rp571,75 triliun, turun tipis Rp461,31 miliar (-0,08 persen) dari posisi per Januari 2021 yang senilai Rp572,21 triliun.
Penurunan AUM yang terjadi pada bulan lalu juga diikuti oleh keluarnya sebagian pelaku pasar dengan melepas kepemilikan reksadananya. Hal itu terlihat dari penurunan unit penyertaan dari sebelumnya 441,03 miliar unit per Januari 2021, menjadi 434,77 miliar unit penyertaan per Februari 2021.
Artinya, sepanjang bulan lalu ada penurunan unit penyertaan 6,26 miliar atau sekitar 1,42 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Di tengah koreksi AUM yang terjadi pada industri reksadana, ternyata masih ada beberapa produk reksadana yang menjadi incaran investor. Hal ini tercermin dari peningkatan unit penyertaan pada produk-produk tersebut.
Sekadar informasi, unit penyertaan reksadana adalah satuan yang digunakan dalam investasi reksadana. Unit penyertaan ini yang dihitung dalam kepemilikan reksadana kita.
Banyaknya unit penyertaan dari satu reksadana yang beredar bisa menjadi satu indikator bahwa reksadana banyak dibeli atau disukai oleh masyarakat. Namun, hal ini tidak menjamin kinerja reksadana.
Berikut 10 besar reksadana yang mencatatkan pertumbuhan unit penyertaan terbesar sepanjang bulan lalu.
No. | Nama Reksadana | Manajer Investasi | Jenis | UP Jan-21 (Juta) | UP Feb-21 (Juta) | Pertumbuhan UP (Juta) |
1 | MANULIFE PENDAPATAN BULANAN II* | Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT | Pendapatan Tetap | 3,857.28 | 4,777.20 | 919.92 |
2 | Sucorinvest Sharia Money Market Fund* | Sucorinvest Asset Management, PT | Pasar Uang | 1,450.12 | 2,262.29 | 812.17 |
3 | TRIM KAS 2* | Trimegah Asset Management, PT | Pasar Uang | 1,043.63 | 1,723.41 | 679.78 |
4 | Trimegah Obligasi Nusantara | Trimegah Asset Management, PT | Pendapatan Tetap | 1,064.15 | 1,606.20 | 542.05 |
5 | Sucorinvest Stable Fund | Sucorinvest Asset Management, PT | Pendapatan Tetap | 277.43 | 741.64 | 464.21 |
6 | Bahana Likuid Plus | Bahana TCW Investment Management, PT | Pasar Uang | 1,493.42 | 1,826.38 | 332.96 |
7 | STAR Money Market II | Surya Timur Alam Raya, PT | Pasar Uang | - | 200.00 | 200.00 |
8 | RHB Money Market Fund 8 | RHB Asset Management Indonesia, PT | Pasar Uang | 100.00 | 298.55 | 198.55 |
9 | Batavia Dana Kas Nusantara | Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT | Pasar Uang | 299.25 | 493.12 | 193.87 |
10 | DANAREKSA SERUNI PASAR UANG III | Danareksa Investment Management, PT | Pasar Uang | 558.87 | 746.17 | 187.30 |
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa produk-produk yang mencatatkan pertumbuhan unit penyertaan tertinggi didominasi oleh jenis reksadana pasar uang sebanyak 7 produk, kemudian sisanya jenis reksadana pendapatan tetap sebanyak 3 produk.
Kemudian dari 10 produk reksadana tersebut, 3 produk di antaranya tepatnya yang berada di peringkat 3 teratas semuanya tersedia di Bareksa yakni Manulife Pendapatan Bulanan II, Sucorinvest Sharia Money Market Fund, dan TRIM KAS 2.
Sucorinvest Sharia Money Market Fund dapat dibeli dengan minimal pembelian awal Rp100.000, sedangkan Manulife Pendapatan Bulanan II dan TRIM KAS 2 masing-masing dapat dibeli dengan minimal pembelian awal Rp10.000.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.