Bareksa.com - Direktur Utama PT Danareksa Investment Management atau Danareksa IM, Marsangap P. Tamba menyampaikan di tengah terjadinya penurunan suku bunga, reksadana pasar uang tetap dapat menjadi opsi investasi, terutama dengan karakteristiknya yang sangat likuid dan rendah risiko (highly liquidand low risk).
"Turunnya suku bunga membuka cakrawala investasi investor untuk melihat kembali reksadana pendapatan tetap maupun reksadana saham," ujarnya akhir pekan lalu.
Marsangap menjelaskan reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang dana kelolaannya diinvestasikan seluruhnya di instrumen pasar uang dengan profil risiko konservatif atau yang memiliki tujuan investasi jangka pendek.
Reksadana ini merupakan salah satu jenis investasi yang likuid, aman dan cocok untuk investor yang ingin memulai untuk berinvestasi.
Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan BI 7 days Reverse Repo Rate 25 bps ke level 3,5 persen. Keputusan BI itu merupakan penurunan pertama 2021 setelah sebelumnya juga dipangkas 125 bps (1,25 persen) sepanjang tahun 2020. BI 7-day Reverse Repo Rate kini berada di posisi terendah sejak diperkenalkan pada Agustus 2016 menggantikan BI Rate.
Adanya penurunan suku bunga disambut positif pelaku pasar. Secara umum, Marsangap mengatakan, penurunan suku bunga biasanya akan membawa keuntungan untuk pasar saham dan obligasi karena penurunan ini berimbas pada penurunan cost of fund sehingga diharapkan dapat menggairahkan pertumbuhan.
"Penting bagi investor untuk melakukan perencanaan keuangan terutama dalam berinvestasi. Reksadana pasar uang sesuai untuk investasi kurang dari setahun namun kembali ke perencanaan keuangan tentunya kita perlu mengalokasikan dana untuk kebutuhan jangka menengah hingga jangka panjang, salah satunya melalui reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham," Marsangap menjelaskan.
Pada reksadana pasar uang, kata Marsangap, Danareksa IM memiliki Danareksa Seruni Pasar Uang III per 22 Februari 2021 memberikan imbal hasil 5,42 persen YoY.
Sementara salah satu reksadana saham DIM yakni Danareksa Mawar yang memiliki underlying saham- saham LQ 45 memberikan imbal hasil hampir 20 persen dalam 6 bulan terakhir seiring pemulihan pasar.
Marsangap mengungkapkan luasnya cakupan produk Danareksa IM menjadi salah satu kekuatan Danareksa IM dalam melayani kebutuhan investor dengan profil risiko berbeda.
"Hal ini menuntut Danareksa IM sebagai Manajer Investasi (MI) menjalankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan pemilihan underlying asset sesuai kebijakan investasi setiap produk. Sepanjang tahun 2020, jumlah dana kelolaan reksadana di Industri tetap tumbuh positif selama tahun 2020 meskipun di bawah 10 persen," ujarnya.
Dari sisi jumlah investor, jumlah SID (Single Investor Identification) investor reksadana tumbuh pesat hingga 78 persen menjadi lebih dari 3 juta SID yang terutama dari investor ritel.
Menurutnya pertumbuhan itu merupakan dampak dari perkembangan perusahaan keuangan berbasis teknologi (fintek) yang semakin memudahkan akses berinvestasi reksadana. Marsangap mengatakan Danareksa IM memandang pertumbuhan investor ini sebagai hal yang sangat positif.
"Danareksa berharap reksadana tetap dapat tumbuh dalam berbagai kondisi pasar, khususnya dengan dukungan dari investor domestik. Sebagaimana perekonomian yang sehat, kita perlu memperkuat basis investasi domestik baik dari sisi jumlah nominal maupun jumlah investor," ujarnya.
Marsangap melanjutkan melalui edukasi berkelanjutan serta dukungan teknologi sebagai katalis pertumbuhan, akan terbangun optimisme bahwa kita akan terus tumbuh lebih baik ke depannya.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.