Bareksa.com - Laporan Bareksa : Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report January 2021 menyebutkan kinerja reksadana campuran pada Januari 2021, baik dari sisi pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) maupun penerbitan unit, kembali mengalami koreksi atau penurunan pertumbuhan secara year to date (YTD).
Tapi, koreksi pertumbuhan dana kelolaan reksadana campuran tidak sebesar di Desember 2020. Dana kelolaan reksadana campuran pada Januari 2021 tercatat Rp26,1 triliun, minus 2,47 persen secara year to date (YtD).
Koreksi dana kelolaan reksadana campuran bulan lalu masih lebih kecil dibandingkan dana kelolaan campuran pada Desember 2020 yang tercatat minus 13 year to date (YtD) atau tercatat Rp26,8 triliun.
Sementara itu kinerja reksadana campuran dari sisi unit penyertaan, menurut Laporan Bareksa: Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report January 2021, tercatat minus 1,16 persen menjadi 20,5 miliar unit (YtD).
Koreksi dana kelolaan reksadana campuran pada Januari 2021, tak lain karena mayoritas atau 13 dari top 20 manajer investasi (MI) dana dana kelolaan reksadana campuran terbesar, juga mengalami koreksi.
Menurut catatan Bareksa, posisi top 5 manajer investasi (MI) dengan perolehan dana kelolaan reksadana campuran terbesar pada Januari 2021, tidak berbeda posisinya dibandingkan Desember 2020.
Laporan Bareksa: Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report January 2021 menyebutkan MI yang menjadi jawara dana kelolaan reksadana campuran masih diduduki oleh Insight (PT Insight Investment Management) di urutan pertama dan Schroders Indonesia (PT Schroder Investment Management Indonesia) di urutan kedua.
Keduanya, masing-masing menguasai 18 persen pangsa pasar AUM reksadana campuran di industri. Pada Januari 2021, AUM reksadana campuran Insight dan Schroders Indonesia masing-masing Rp4,76 triliun dan Rp4,62 triliun.
Kemudian posisi ketiga juga masih ditempati Panin AM (PT Panin Asset Management), dengan dana kelolaan reksadana campuran terbesar. Pada Januari 2021, Panin AM menghimpun dana kelolaan reksadana campuran Rp2,42 triliun.
Mengusai market share 9 persen reksadana campuran, Panin AM tercatat sebagai MI dengan pertumbuhan dana kelolaan reksadana campuran terbesar secara year on year (YoY).
Sementara Syailendra (PT Syailendra Capital) pada posisi ke-4 dengan perolehan dana kelolaan reksadana campuran sebesar Rp2,06 triliun dan menguasai market share reksadana campuran 8 persen.
Pada posisi kelima, ada Capital AM (PT Capital Asset Management) dengan dana kelolaan reksadana campuran Rp1,58 triliun. Capital AM menguasai 6 persen pangsa pasar reksadana campuran.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report January 2020
Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report January 2021. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Martina Priyanti/Tim Data/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.