Ini 10 Reksadana Imbalan Tertinggi Saat Pasar Ambrol Sepanjang Januari 2021

Abdul Malik • 01 Feb 2021

an image
Ilustrasi investasi di reksadana campuran. (Shutterstock)

Reksadana campuran mendominasi imbalan tertinggi, disusul reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap

Bareksa.com -​Mengakhiri perdagagan bulan pertama di 2021 yakni bulan Januari, bursa saham Tanah Air harus rela mengalami koreksi. Periode di mana biasanya menguntungkan bagi pelaku pasar atau biasa dikenal dengan January Effect, justru berakhir dengan kekecewaan akibat anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pekan terakhir Januari 2021.

Padahal di awal bulan lalu, IHSG sempat tancap gas dengan penguatan yang menyentuh 7,63 persen sepanjang tahun berjalan/year to date (YtD) pada 13 Januari 2021. Namun semuanya buyar karena IHSG mengalami penurunan beruntun selama 7 hari perdagangan sejak 21 Januari 2021. Alhasil, IHSG menutup Januari 2021 dengan koreksi 1,95 persen YtD.

Di awal bulan ini, kabar positif datang dari rilis Purchasing Managers' Index (PMI) sektor manufaktur Indonesia versi Markit untuk periode Desember 2020  yang cukup memuaskan. PMI manufaktur RI mengalami ekspansi 0,7 poin menjadi 51,3 dari sebelumnya di angka 50,6.

Selain itu, pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menjanjikan menggelontorkan stimulus tambahan senilai US$1,9 triliun, di luar stimulus US$ 900 miliar yang diteken pada Desember lalu juga menjadi sentimen positif lain yang mendorong bursa saham melesat di tiga pekan pertama bulan lalu.

Adapun sentimen negatif yang muncul yaitu terkait diperpanjangnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kota-kota utama di Jawa dan Bali hingga 8 Februari 2021 mendatang.

Keputusan perpanjangan PPKM tersebut itu disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1/2021)

Selain itu, sentimen dari lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) di Tanah Air yang sudah tembus 1 juta kasus juga menjadi penekan IHSG di akhir bulan.

Sementara dari global, ambrolnya bursa saham Wall Street juga ikut memiliki andil atas penurunan IHSG selama 7 hari beruntun akhir bulan lalu. Depresiasi bursa saham Negeri Adidaya jelas merupakan kabar negatif bagi pasar saham Asia, termasuk Indonesia.

Top 10 Reksadana Imbalan Tertinggi

Berdasarkan data reksadana yang tersedia di Bareksa, 10 reksadana imbalan tertinggi sepanjang bulan Januari 2021, didominasi reksadana campuran. Tercatat 5 dari top 10 reksadana diisi reksadana campuran. Sisanya 3 reksadana saham dan 2 reksadana pendapatan tetap. Ke-10 reksadana tersebut membukukan imbalan 0,82 persen hingga 4,8 persen sebulan di Januari 2021.

Imbalan tertinggi dibukukan reksadana saham Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS dengan imbal hasil 4,8 persen sebulan. Kemudian disusul reksadana campuran Mandiri Brawijaya Investa Berimbang dengan imbalan 3,14 persen sebulan, Sucorinvest Flexi Fund 3,08 persen, STAR Balanced II 2,3 persen dan Kresna Flexima 2,24 persen.

Selanjutnya reksadana pendapatan tetap Mega Asset Mantap Plus dengan imbal hasil 2,08 persen, reksadana campuran Syailendra Balanced Opportunity Fund 1,83 persen, reksadana saham Eastspring Investments Value Discover Kelas A 1,71 persen, reksadana pendapatan tetap Syailendra Pendapatan Tetap Premium 1,19 persen serta reksadana saham HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan imbal hasil 0,82 persen.

Top 10 Reksadana Imbalan Tertinggi Januari 2021

Sumber : Bareksa

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.