Menuju Pemulihan, Minus Dana Kelolaan Reksadana Campuran Desember Mengecil

Hanum Kusuma Dewi • 13 Jan 2021

an image
Ilustrasi manajer investasi sedang menyeimbangkan portofolionya dalam mengelola reksadana campuran. (Shutterstock)

Koreksi pertumbuhan dana kelolaan reksadana campuran tidak sebesar di November 2020

Bareksa.com - Laporan Bareksa : Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report December 2020menyebutkan kinerja reksadana campuran pada Desember 2020, baik dari sisi pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) maupun penerbitan unit, kembali mengalami koreksi atau penurunan pertumbuhan secara year to date (YTD). Tapi, koreksi pertumbuhan dana kelolaan reksadana campuran tidak sebesar di November 2020.

Dana kelolaan reksadana campuran pada Desember 2020 tercatat Rp26,8 triliun, minus 13,06 persen secara year to date (YtD). Minusnya kinerja pada bulan lalu tersebut, masih lebih kecil dibandingkan November 2020 yang minus 14,01 persen. Makin mengecilnya minus tersebut menunjukkan dana kelolaan reksadana campuran sedang menuju tren pemulihan, setelah sepanjang tahun lalu pasar modal dihantam dampak pandemi Covid-19.

Sementara itu koreksi pertumbuhan reksadana campuran dari jumlah unit penyertaan tercatat minus 18,26 persen menjadi 20,8 miliar unit (YtD). Dari sisi jumlah unit penyertaan, koreksinya lebih besar dibandingkan yang terjadi pada bulan sebelumnya yakni minus 17,1 persen, menjadi 21,1 miliar unit (YtD).

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report December 2020

Definisi Reksadana Campuran

Apa itu reksadana campuran? Reksadana campuran ialah investasi yang menanamkan dananya di berbagai macam efek, antara lain saham, obligasi dan pasar uang (deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun). Jadi, kalau kita melakukan investasi di reksadana campuran, pemasukan kita akan terdiri atas hasil pengelolaan dana di pelbagai macam instrumen itu.

Melansir aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi investasi di reksadana campuran harus terbagi-bagi ke saham, obligasi dan pasar uang. Porsi masing-masing instrumen itu maksimal 79 persen dari nilai aktiva bersih atau nilai dana yang kita investasikan dalam portofolio reksadana campuran tersebut.

Reksadana campuran sering direkomendasikan untuk pemodal atau investor yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu menengah hingga panjang (3 hingga lebih dari 5 tahun). Jenis reksadana ini menjadi favorit, terutama bagi masyarakat yang baru mulai berinvestasi karena risikonya yang tidak terlalu besar, tetapi imbal hasilnya cukup menjanjikan.

Reksadana campuran merupakan pilihan cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko moderat hingga tinggi, karena bisa memberikan imbal hasil yang cukup menarik dalam jangka pendek hingga menengah dengan risiko sedang. Tapi penting diingat kembali, untuk kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report December 2020. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

(Martina Priyanti/Tim Data/AM)

​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.