Bareksa.com - Kinerja pasar modal sepanjang 2020 bergejolak akibat sentimen pandemi Covid-19. Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai tolok ukur utama kinerja pasar saham nasional masih minus 5,09 persen di level 5.979 pada 30 Desember atau merupakan level penutupan tahun ini.
Meski masih negatif, namun minus IHSG makin mengecil dibandingkan level terendah pada 24 Maret lalu yang anjlok hingga 37,49 persen. Dengan begitu, IHSG menuju tren pemulihan menyusul berbagai kebijakan stimulus oleh otoritas dan dukungan investor ritel dalam negeri dalam menopang ketahanan pasar modal akibat pandemi.
Seiring kinerja IHSG, kinerja Jakarta Islamic Index (JII), indeks acuan untuk kinerja saham-saham syariah juga ditutup masih negatif 9,69 persen pada 30 Desember 2020. Minus itupun makin mengecil dibandingkan 24 Maret lalu yang ambrol hingga 43,58 persen.
Kinerja IHSG, JII dan Indeks Reksadana Sepanjang 2020
Sumber : Bareksa
Seiring kinerja IHSG dan JII, kinerja indeks reksadana juga dalam tren pemulihan. Menurut data Bareksa, tercatat pada 24 Maret lalu ketika mayoritas atau 6 dari indeks reksadana mencatatkan kinerja negatif, namun pada penutupan 30 Desember kondisinya mulai berbalik yakni 4 dari 8 indeks reksadana sudah mencatatkan kinerja positif.
Pada penutupan tahun 2020, tiga indeks yang masih mencatatkan kinerja negatif yakni indeks reksadana campuran minus 1,15 persen, indeks reksadana saham negatif 8,21 persen, indeks reksadana saham syariah -8,61 persen, serta indeks reksadana pasar uang -0,38 persen.
Adapun indeks reksadana pendapatan merupakan juara sepanjang 2020 dengan kenaikan mencapai 7,06 persen, disusul indeks reksadana pendapatan tetap syariah bertumbuh 4,95 persen, indeks reksadana pasar uang syariah bertambah 1,83 persen, dan indeks reksadana campuran syariah naik 0,79 persen.
Dengan demikian reksadana pendapatan tetap merupakan juara sepanjang 2020. Meski begitu kinerja indeks reksadana saham yang pasar saham yang masih belum pulih benar, menandakan ada peluang investasi di jenis reksadana ini. Sebab pada 2021, tren pemulihan pasar diprediksi berlanjut seiring ekspektasi pemulihan ekonomi menyusul mulai dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 agar masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas ekonominya secara penuh.
Seiring moncernya kinerja indeks reksadana pendapatan tetap sepanjang 2020, apa saja produk reksadana yang berhasil menjadi juara? Menurut daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, 8 dari 10 daftar reksadana dengan imbalan tertinggi sepanjang tahun ini didominasi oleh produk reksadana pendapatan tetap dan 2 lainnya reksadana saham. 10 reksadana tersebut memberikan imbalan antara 13,81 persen hingga 32,13 persen setahun.
Peringkat pertama ditempati reksadana pendapatan tetap Mega Asset Mantap Plus dengan return mencapai 32,13 persen. Uniknya tempat kedua ditempati reksadana saham Sucorinvest Sharia Equity Fund dengan imbal hasil 19,81 persen. Posisi ketiga hingga 7 kembali ditempati reksadana pendapatan tetap. Yakni Sucorinvest Bond Fund dengan return 17,25 persen, Medali Dua (16,55 persen), Cipta Bond (15,28 persen), Capital Fixed Income Fund (14,62 persen) dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A (14,4 persen).
Posisi kesembilan kembali ditempati reksadana saham Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS dengan imbalan 14,26 persen. Peringkat 9 dan 10 ditempati reksadana pendapatan tetap yaitu RHB Fixed Income Fund 2 dengan return 14,03 persen dan Reksa Dana Kehati Lestari Kelas G dengan imbal hasil 13,81 persen.
Artinya jika berinvestasi pada 10 reksadana ini pada akhir 2019 maka pada penutupan 2020, maka investor berpeluang meraih keuntungan 13,81 persen hingga 32,13 persen.
Top 10 Reksadana Return Tertinggi Sepanjang 2020
Sumber : Bareksa
Daftar reksadana juara pada 2020 berbeda dengan 2019, di mana pada tahun lalu posisi top 10 didominasi oleh reksadana saham syariah global. Tercatat dalam daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, 5 teratas diisi oleh reksadana saham syariah dolar Amerika Serikat. Sisanya 3 reksadana pendapatan tetap dan 2 reksadana campuran. Kesepuluh reksadana tersebut memberikan imbalan antara 13,63 persen hingga 25,19 persen sepanjang 2019.
Reksadana saham dolar AS yang menduduki peringkat 5 teratas itu adalah BNP Paribas Cakra Syariah USD dengan imbalan 25,19 persen, Mandiri Global Sharia Equity Dollar (18,98 persen), Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (17,97 persen), Schroder Global Sharia Equity Fund (16,46 persen) dan Aberdeen Standard Syariah Asia Pacific Equity USD Fund (15,89 persen).
Kemudian peringkat 6 hingga 10 yakni reksadana campuran HPAM Flexi Fund dengan imbalan 14,8 persen, reksadana pendapatan tetap Sucorinvest Bond Fund dan Syailendra Fixed Income Fund dengan return masing-masing 14,22 persen dan 14,06 persen, reksadana campuran STAR Balanced imbal hasil 13,99 peren, serta reksadana pendapatan tetap Cipta Bond dengan imbalan 13,63 persen.
Top 10 Reksadana Return Tertinggi Sepanjang 2019
Sumber : Bareksa
Perbedaan produk dan jenis reksadana yang mendominasi juara return pada 2020 dibandingkan 2019, sebab sepanjang 2020 merupakan tahun berlangsungnya masa pandemi Covid-19.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.