Bareksa.com - Pasar saham bak roller coaster sepanjang tahun ini akibat berbagai sentimen global yang menerpa. Namun, sejumlah produk reksadana saham di Bareksa bisa bertahan dan memberikan keuntungan hingga mendekati penghujung 2020.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang mencerminkan pasar modal Indonesia, tercatat turun 3,27 persen secara year to date (YTD) hingga 28 Desember 2020. Indeks Reksadana Saham Bareksa juga minus 6,3 persen sejak awal tahun, kinerja terburuk dibandingkan jenis lainnya.
Tekanan pada IHSG sudah terlihat pada awal tahun akibat isu perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kemudian, ditambah dengan sentimen negatif lain seperti wabah virus Corona yang ditetapkan menjadi pandemi, pengetatan aktivitas (PSBB) dan lockdown di sejumlah negara, serta ancaman resesi global.
Lalu, perlahan IHSG mulai naik seiring dengan berbagai stimulus yang diluncurkan oleh Pemerintah dan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Kondisi global juga berangsur membaik, dengan lancarnya pemilihan presiden (pilpres) AS serta kedatangan vaksin di Indonesia yang mendorong IHSG kembali tembus level 6.000 di awal Desember 2020.
Di tengah kondisi pasar saham yang bergejolak sepanjang tahun ini, 10 produk reksadana saham dengan kinerja terbaik di Bareksa mencatat kinerja positif. Bahkan, sebagian produk reksadana saham terbaik di Bareksa ini bisa mencatat keuntungan (return) double digit.
Tabel Top 10 Reksadana Saham Bareksa YTD*
Nama Produk Reksadana | Return 1 Bulan (%) | Return YTD (%) |
---|---|---|
Sucorinvest Sharia Equity Fund | 20,58 | 23,11 |
Aurora Dana Ekuitas | 20,59 | 13,8 |
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS | 3,58 | 12,62 |
Sucorinvest Equity Fund | 7,83 | 10,24 |
BNP Paribas Solaris | 15,79 | 9,77 |
Manulife Saham SMC Plus | 16,23 | 8,47 |
Manulife Saham Andalan | 11,39 | 8,16 |
Sucorinvest Maxi Fund | 12,79 | 7,78 |
Manulife Greater Indonesia Fund | 10,91 | 7,64 |
TRIM Syariah Saham | 9,59 | 6,85 |
Sumber: Bareksa.com, *per 28 Desember 2020
Seperti terlihat di dalam tabel, Sucorinvest Sharia Equity Fund memberikan return 23,11 persen secara YTD, melebihi kinerja IHSG dan rata-rata reksadana saham yang minus. Menariknya, pertumbuhan terbesar produk kelolaan Sucor Asset Management ini terjadi pada sebulan terakhir yang mencatat return 20,58 persen per 28 Desember 2020.
Dua produk reksadana saham Sucor AM lainnya yang masuk dalam daftar adalah Sucorinvest Equity Fund di posisi keempat dan Sucorinvest Maxi Fund di posisi kedelapan dengan return masing-masing 10,24 persen dan 7,78 persen sejak awal tahun. Kemudian, BNP Paribas Solaris dari BNP Paribas Investment Management di posisi kelima dengan return 9,77 persen YTD.
Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memiliki empat produk reksadana saham yang masuk dalam daftar terbaik ini, yaitu Manulife Saham Syariah Asia Pacific Dollar AS, Manulife Saham SMC Plus, Manulife Saham Andalan dan Manulife Greater Indonesia Plus.
Dua produk MAMI yaitu Manulife Saham Syariah Asia Pacific Dollar AS dan Manulife Greater Indonesia Plus merupakan reksadana dolar AS yang mendapatkan keuntungan berganda dari penguatan rupiah sekaligus penguatan pasar saham Indonesia.
Di posisi sepuluh, ada TRIM Syariah Saham yang dikelola Trimegah Asset Management. Reksadana saham ini mencatat return 6,85 persen YTD dan 9,59 persen sebulan terakhir.
Sebagai informasi, reksadana saham seperti layaknya investasi saham memiliki risiko tinggi karena bisa berfluktuasi (naik-turun) dalam jangka waktu dekat. Maka, reksadana saham disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi (agresif) dan untuk tujuan jangka panjang di atas lima tahun.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.