Dana Kelolaan Reksadana Desember Bisa Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Abdul Malik • 29 Dec 2020

an image
Ilustrasi historikal dana kelolaan reksadana yang terus bertumbuh dan mencatatkan rekor. (Shutterstock)

Per 11 Desember, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana sudah menembus Rp563,19 triliun

Bareksa.com - Dana kelolaan industri reksadana pada Desember 2020 ini berpeluang mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang sejarah. Sebab hingga pekan kedua atau per 11 Desember, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aktiva bersih (NAB) reksadana sudah menembus Rp563,19 triliun. Nilai itu mengalahkan rekor tertinggi pada Oktober 2019 yang senilai Rp553,21 triliun.

Jika nilai asset under management (AUM) industri reksadana bisa bertahan hingga tutup bulan ini atau yang merupakan akhir tahun 2020, maka akan menjadi catatan rekor tertinggi baru sepanjang sejarah industri reksadana nasional. Seiring adanya aksi window dressing pada Desember 2020, maka dana kelolaan reksadana pada penutupan Desember 2020 berpeluang lebih baik dari November.

Historikal Level Tertinggi AUM Reksadana

Periode

AUM Reksadana (Rp triliun)

Per 11 Desember 2020

563,19

Oktober 2019

553,21

November 2020

547,84

November 2019

544,42

Desember 2019

542,18

September 2019

540,91

Sumber : OJK, diolah Bareksa

Di urutan selanjutnya level tertinggi AUM reksadana ialah pada November 2020 atau bulan lalu yang senilai Rp547,84 triliun, kemudian pada November 2019 yang senilai Rp544,42 triliun.

Kinerja AUM Pekan Kedua Desember

Data OJK menyebutkan nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelolaan reksadana hingga pekan kedua Desember 2020 (per 11 Desember) melesat tembus Rp563,2 triliun. Nilai itu bertambah Rp15,35 triliun atau naik 2,8 persen dibandingkan nilai asset under management per November yang senilai Rp547,8 triliun. Nilai itu juga bertambah Rp21 triliun atau melesat 3,8 persen dibandingkan Desember 2019 yang senilai Rp542,2 triliun.

Nilai AUM per 11 Desember 2020 tidak hanya menandakan industri reksadana pulih dari dampak gejolak pasar akibat pandemi Covid-19, namun juga melesat dan bertumbuh. Nilai tersebut juga merupakan level tertinggi sepanjang sejarah indusri reksadana. Jika tren ini terus berlanjut hingga tutup tahun 2020 dan seterusnya, tidak menutup kemungkinan dana kelolaan reksadana akan jauh melampaui level sebelum pandemi dan terus mencatatkan rekor tertinggi baru.

Lonjakan dana kelolaan per 11 Desember 2020, seiring melesatnya jumlah unit penyertaan reksadana yang tercatat 433,49 miliar unit penyertaan, meningkat 0,5 persen atau bertambah 2,2 miliar unit penyertaan dibandingkan November yang sebanyak 431,29 miliar unit penyertaan. Dibandingkan Desember 2019 yang sebanyak 424,79 miliar unit penyertaan, maka jumlah unit penyertaan reksadana pada pekan kedua Desember 2020 bertambah 8,7 miliar unit penyertaan atau naik 2 persen.

Kinerja Reksadana (per 11 Desember 2020)

Sumber : OJK

Akibat pandemi Covid-19. dana kelolaan reksadana sempat anjlok dalam di level terendahnya tahun ini pada Maret 2020 yakni Rp472,7 triliun, atau merupakan level terendah sejak 2018. Sepanjang Maret hingga Juni 2020, level AUM reksadana selalu di bawah Rp500 triliun. Baru kemudian pada Juli, berhasil menembus level psikologis Rp500 triliun, atau tepatnya Rp503,2 triliun. Hingga kemudian pada November lalu, untuk pertama kalinya di 2020, dana kelolaan reksadana berhasil melampaui level Desember 2019.

(Bintang Yuliyanto/Abdul Malik)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.