Bareksa.com - Chief Executive Officer (CEO) PT Mandiri Manajemen Investasi, Alvin Pattisahusiwa membenarkan kalau Mandiri Investasi akan melakukan penambahan unit penyertaan atas dua produk mereka yakni Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU) dan Mandiri Investa Dana Utama (MIDU).
"Untuk Reksadana Mandiri Investa Dana Utama (MIDU) akan meningkatkan unit dari sebelumnya 500 juta unit menjadi 20 milliar unit," kata Alvin kepada Bareksa, Senin (21/12/2020).
Menurut Alvin, dana kelolaan Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU) per 30 November 2020, telah mencapai AUM Rp13,25 triliun dengan unit penyertaan 8,6 miliar unit penyertaan. Jumlah tersebut masih berada di bawah maksimum 20 milliar unit penyertaan yang dapat diterbitkan.
Sumber : Bareksa
Sementara untuk AUM Mandiri Investa Dana Utama (MIDU) per 30 November 2020, ia melanjutkan saat ini telah mencapai AUM Rp952 miliar, dengan unit penyertaan 388 juta unit penyertaan.
"Kami mengalami kenaikan AUM yang cukup signifikan di MIPU dan MIDU. Dari industri, berdasarkan data, dapat dilihat bahwa tren investor memilih reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap yang tinggi seiring dengan kondisi pasar saat ini," kata Alvin.
Sumber : Bareksa
Alvin mengaku manajemen Mandiri Investasi memiliki proses investasi yang solid dan sudah teruji untuk semua jenis portfolio investasi. Dari pemilihan instrumen, monitoring, pengukuran risiko, pre trade compliance sampai dengan evaluasi kinerja. "Di samping itu, kedua fund tersebut juga memiliki karakteristik yang menarik," imbuhnya.
Ia menjelaskan reksadana MIPU adalah reksadana pasar uang terbesar saat ini, dengan total asset Rp13,25 triliun. "Hal ini menjadikan reksadana MIPU memiliki economic scale yang sangat baik sehingga turut serta menunjang likuiditas pada reksadana tersebut," kata Alvin.
Di sisi lain, ia melanjutkan reksadana MIDU adalah salah satu reksadana pendapatan tetap dengan strategi short duration.
"Kami bertugas untuk menjaga tingkat volatilitas yang disesuaikan dengan target return. Reksadana MIDU juga memiki fitur pembagian dividen setiap bulan, sehingga akan menarik bagi investor yang menginginkan adanya cash flow yang masuk secara regular dari hasil investasinya," imbuhnya.
Produk Unggulan 2021
Mengenai gambaran rencana bisnis MMI atas produk reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap tahun depan, Alvin menjelaskan untuk reksadana pasar uang, di tahun depan MMI akan memfokuskan penjualan terutama untuk produk-produk unggulan seperti MIPU, MIPU 2, dan MPUS.
"Penjualan MIPU akan difokuskan pada APERD Bank Mandiri, Non-Bank Mandiri dan investor Institusi. MIPU 2 yang memiliki fitur settlement T+0 akan ditawarkan sebagai solusi kepada fintech dan e-commerce untuk mengoptimalisasi dana idle," kata Alvin.
Sementara itu untuk RD Pasar Uang Syariah, ia menjelaskan MMI akan fokus pada penjualan MPUS. Alasannya, manajemen melihat adanya potensi yang datang dari Bank Syariah Indonesia yang merupakan penggabungan tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Untuk RD pendapatan tetap, MMI menargetkan pertumbuhan AUM sejalan dengan kembali masuknya investor ke asset class yang lebih berisiko. Dari sisi bauran asset, diharapkan porsi dari RD pendapatan tetap, akan naik," kata Alvin.
Ia melanjutkan produk unggulan yang akan menjadi fokus di tahun 2021 adalah Mandiri Investasi Obligasi Nasional, MIDO 2, IDAMAN, dan MIDU.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.