Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Dua Reksadana Saham Ini Tetap Meroket

Abdul Malik • 18 Dec 2020

an image
Ilustrasi investor analis investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara yang digambarkan dengan orang businessman berpakaian formal sedang melihat laporan kertas grafik chart dengan kalkulator

BNP Paribas Solaris dan Sucorinvest Sharia Equity Fund mencetak return 2,87 persen dan 1,9 persen dalam sehari

Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 17 Desember 2020) :

Reksadana Saham

IHSG : 10,55 persen
Indeks Reksadana Saham : 11,42 persen
Manulife Saham SMC Plus : 20,47 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 14,34 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 26 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 6,46 persen
Shinhan Balance Fund : 16,31 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 6,65 persen
TRIM Syariah Berimbang : 13,06 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,25 persen
TRAM Strategic Plus : 4,11 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,96 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 2,9 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,21 persen
HPAM Ultima Money Market : 0,55 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,13 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,59  persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 17 Desember 2020 turun 0,08 persen ke level 6.113,38. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 17/12/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6 persen pada 17 Desember 2020.

Meskipun IHSG melemah, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 2,87 persen dan 1,9 persen dalam sehari pada perdagangan 17 Desember 2020Reksadana itu  adalah BNP Paribas Solaris  dan Sucorinvest Sharia Equity Fund.

Reksadana BNP Paribas Solaris mencetak imbal hasil (return) 2,87 persen dalam sehari pada 17 Desember 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI),  PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT London Sumatra Indonesia Plant Tbk (LSIP) , PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sedangkan reksadana Sucorinvest Sharia Equity Fund mencetak imbal hasil (return) 1,9 persen dalam sehari pada 17 Desember 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.​

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(Romainah/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.