Bareksa.com - Kinerja reksadana campuran pada Oktober 2020, baik dari sisi pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) maupun penerbitan unit, tercatat kembali mengalami koreksi atau penurunan pertumbuhan secara year to date (YTD).
Laporan Bareksa: Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report October 2020 menyebutkan AUM reksadana campuran pada Oktober 2020 tercatat Rp24,71 triliun, minus 19,76 persen YTD.
Di sisi lain pertumbuhan reksadana campuran juga terkoreksi dari sisi penerbitan unit. Secara year to date (YTD), pertumbuhan unit reksadana campuran pada Oktober 2020 minus 17,98 persen menjadi 20,86 miliar unit.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report October 2020
MI AUM Terbesar
Pada Oktober 2020, laporan Bareksa: Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report October 2020 menyebutkan manajer investasi (MI) yang menjadi jawara dana kelolaan reksadana campuran masih diduduki oleh Insight (PT Insight Investment Management) di urutan pertama dan Schroders Indonesia (PT Schroder Investment Management Indonesia) di urutan kedua. Keduanya, masing-masing menguasai 20 persen dan 17 persen pangsa pasar AUM reksadana campuran di industri.
Pada Oktober 2020, AUM reksadana campuran Insight dan Schroders Indonesia masing-masing Rp4,83 triliun dan Rp4,27 triliun.
Pada posisi ketiga, Panin AM (PT Panin Asset Management) dengan dana kelolaan reksadana campuran terbesar. Pada Oktober 2020, Panin AM menghimpun dana kelolaan reksadana campuran Rp2,14 triliun dengan penguasaan market share 9 persen.
Sementara Syailendra (PT Syailendra Capital) pada posisi ke-4 dengan perolehan dana kelolaan Rp1,86 triliun dan menguasai market share reksadana campuran 8 persen.
Kemudian Capital AM (PT Capital Asset Management) pada posisi ke-5, dengan dana kelolaan reksadana campuran Rp1,61 triliun.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report May 2020
Reksadana Campuran
Apa sebenarnya reksadana campuran? Reksadana campuran adalah investasi yang menanamkan dananya di berbagai macam efek, antara lain saham, obligasi, dan pasar uang (deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun). Artinya, kalau kita melakukan investasi di reksadana campuran, pemasukan kita akan terdiri atas hasil pengelolaan dana di pelbagai macam instrumen itu.
Melansir aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi investasi di reksadana campuran harus terbagi-bagi ke saham, obligasi dan pasar uang. Porsi masing-masing instrumen itu maksimal 79 persen dari nilai aktiva bersih atau nilai dana yang kita investasikan dalam portofolio reksadana campuran tersebut.
Reksadana campuran sering direkomendasikan untuk pemodal atau investor yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu menengah hingga panjang (3 hingga lebih dari 5 tahun). Jenis reksadana ini menjadi favorit, terutama bagi masyarakat yang baru mulai berinvestasi karena risikonya yang tidak terlalu besar, tetapi imbal hasilnya cukup menjanjikan.
Berinvestasi di reksadana campuran, artinya risiko investasi kita akan tersebar. Saat satu porsi instrumen aset menghasilkan kerugian, porsi instrumen aset lain bisa saja memberikan keuntungan yang besar. Hal itu juga berarti pemasukan dari jenis investasi ini tidak tetap, bergantung pada porsi instrumen yang dipilih manajer investasi.
Reksadana campuran merupakan pilihan cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko moderat hingga tinggi, karena bisa memberikan imbal hasil yang cukup menarik dalam jangka pendek hingga menengah dengan risiko sedang.
Perlu diingat kembali, untuk kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda ya.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.