Bareksa.com - Dana kelolaan reksadana kembali naik pada Oktober 2020, setelah pada September sempat tertekan secara bulanan. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, dalam paparannya menyatakan per 26 Oktober 2020 dana kelolaan reksadana tercatat Rp533,12 triliun, naik 4,5 persen atau bertambah Rp22,97 triliun dibandingkan September yang senilai Rp510,15 triliun.
Kembali meningkatnya nilai aktiva bersih (NAB) pada Oktober, ditopang nilai berlangganan bersih (net subscription) secara month to date per 26 Oktober 2020 tercatat Rp13,57 triliun. Secara year to date, nilai net subscription reksadana mencapai Rp18,97 triliun. Dengan begitu nilai net subscription Oktober meyumbang 71,6 persen terhadap nilai total net subscription tahun ini.
"Per 26 Oktober 2020, NAB industri reksadana -1,67 persen YtD dengan nilai net subscription Rp18,94 triliun," kata Wimboh dalam konferensi pers bulanan bertajuk Perkembangan Kebijakan dan Kondisi Terkini Sektor Jasa Keuangan secara virtual di Jakarta (2/11/2020).
Sumber : materi presentasi Wimboh Santoso, Youtube OJK
Untuk diketahui, dana kelolaan reksadana kembali tertekan pada September 2020, setelah sebelumnya naik tiga bulan beruntun hingga Agustus. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report September 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan hingga kuartal III 2020, asset under management industri reksadana nasional senilai Rp510,15 triliun.
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report September 2020
Penurunan dana kelolaan industri reksadana nasional, seiring tertekannya kinerja per jenis reksadana. Jika dirinci per jenis reksadana, pada kuartal III 2020 hampir semua jenis reksadana mencatatkan penurunan dana kelolaan. Penurunan terdalam AUM secara MoM dicatatkan exchange traded fund (ETF) yang minus 6 persen, disusul reksadana campuran turun 5 persen dan reksadana saham -4 persen.
Secara YtD, reksadana saham dan campuran sama-sama mencatatkan penurunan terdalam yakni masing-masing minus 22 persen. Adapun secara YoY, penurunan terdalam dana kelolaan dicatatkan reksadana saham yang anjlok hingga 26 persen, disusul reksadana campuran -23 persen.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report September 2020 mencatat secara historikal setelah turun tajam pada Maret 2020 akibat dampak pandemi Covid-19, dana kelolaan reksadana sempat naik 4 kali secara bulanan. Yakni pada April, Juni, Juli dan Agustus. Tren kenaikan dana kelolaan tersebut menopang kinerja industri semakin menuju pemulihan sehingga mendekati level akhir tahun lalu.
Namun penurunan pada September mengakibatkan penurunan AUM YtD kembali membengkak jadi 6 persen, setelah pada Agustus mengecil jadi minus 4 persen.
Sejak akhir tahun lalu, hingga September, AUM industri reksadana tercatat minus 4 kali secara bulanan. Sepanjang 2020, dana kelolaan reksadana secara YtD masih terus mencatatkan minus. Adapun secara YoY, dalam 9 bulan di 2020, 7 bulan di antaranya mencatatkan negatif dan 2 bulan membukukan pertumbuhan.
Historital Dana Kelolaan Reksadana
Bulan | Dana Kelolaan (Rp Triliun) | MoM (%) | YtD (%) | YoY (%) |
Desember 2019 | 542,2 | 0 | 7 | 7 |
Januari 2020 | 537,3 | -1 | -1 | 3 |
Februari 2020 | 525,3 | -2 | -3 | 1 |
Maret 2020 | 471,4 | -10 | -13 | -9 |
April 2020 | 475,6 | 1 | -12 | -7 |
Mei 2020 | 474,2 | 0 | -13 | -7 |
Juni 2020 | 482,5 | 2 | -11 | -6 |
Juli 2020 | 503,2 | 4 | -7 | -6 |
Agustus 2020 | 520,8 | 3 | -4 | -3 |
September 2020 | 510,1 | -2 | -6 | -6 |
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report December - September 2020
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report September 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Abdul Malik/Tim Data)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.