Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Kinerja Reksadana Pasar Uang Tetap Stabil

Abdul Malik • 18 Sep 2020

an image
Ilustrasi investasi di reksadana pasar uang. (Shutterstock)

Sucorinvest Sharia Money Market Fund dan Sucorinvest Money Market Fund mencetak return 4,87 persen dan 4,83 persen YtD

Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 17 September 2020) :

Reksadana Saham

IHSG : -3,99 persen
Indeks Reksadana Saham : -4,11 persen
Sucorinvest Maxi Fund:-2,56 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -3,14 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS:1,01 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -2,44 persen
Sucorinvest Flexi Fund : -0,01 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,62 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : -2,19 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -0,33 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 1,66 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,3 persen
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A : 0,89 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : -0,31 persen
Prospera Dana Lancar : 0,99 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,1 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,57 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 17 September 2020 turun 0,4 persen ke level 5.038,4. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 17/09/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 7 persen, pada 17 September 2020.

Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pasar uang dapat dijadikan pilihan untuk investasi jangka pendek. Reksadana pasar uang berisikan instrumen pasar uang yang terbilang stabil, seperti deposito bank dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun.

Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pasar uang yang mampu mencetak imbal hasil (return) 4,87 persen dan 4,83 persen sejak awal tahun hingga 17 September 2020 (year to date). Dua reksadana itu ialah Sucorinvest Sharia Money Market Fund dan Sucorinvest Money Market Fund.

Reksadana Sucorinvest Sharia Money Market Fund mencetak return 4,87 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Agustus 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Sukuk Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Sukuk Aneka Gas Industri Tbk, Sukuk Sarana Multi Infrastruktur (Persero), deposito Bank BJB Syariah dan Bank DKI Syariah.

Sedangkan reksadana Sucorinvest Money Market Fund mencetak return 4,83 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Agustus 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Obligasi Indonesia Eximbank, Obligasi Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) Tbk, deposito Bank BJB Syariah dan Bank DKI.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai.

(Muhammad Reynaldi Gumay/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.