Bareksa.com - Mengakhiri pekan kedua Agustus 2020, kinerja pasar saham Indonesia layak untuk diancungi jempol. Sebab selama periode 10-14 Agustus 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat selama lima hari beruntun hingga akhirnya mengakumulasi penguatan 2,02 persen secara mingguan ke level 5.247,69 di perdagangan akhir pekan lalu.
Penguatan yang dicatatkan bursa saham kebanggaan Indonesia tersebut sebenarnya cukup mengagetkan, mengingat sentimen domestik maupun global yang ada tidak terlalu bagus.
Dari global, sentimen positif pekan lalu disponsori oleh Russia yakni vaksin Sputnik V yang datang secara tiba-tiba dan dikatakan siap untuk diinjeksikan ke manusia menjadi bahan perbincangan investor di seluruh dunia yang akhirnya berhasil mendorong bursa saham di berbagai benua ke zona positif.
Selanjutnya dari dalam negeri, sektor perbankan kembali dibuat bergairah setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membantu pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19 terutama pelaku UMKM salah satunya dengan program bantuan subsidi bunga mulai 3 hingga 6 persen.
Tentunya sektor perbankan yang menjadi tulang punggung IHSG ketika mendapat stimulus maka akan dengan mudah membawa IHSG ke zona hijau.
Kondisi bursa saham domestik yang mengalami penguatan sepanjang pekan lalu turut berdampak positif terhadap kinerja reksadana berbasis saham secara umum. Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham berhasil menguat 1,47 persen, dan indeks reksadana saham syariah bertambah 0,09 persen.
Sumber: Bareksa
Seiring lonjakan IHSG, reksadana indeks dominasi return tertinggi sepanjang pekan lalu. Di antaranya Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund dengan imbal hasil 3,89 persen, RHB SRI KEHATI Index Fund (3,51 persen), Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati (3,07 persen), Principal Index IDX30 (3,07 persen), dan Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 (2,9 persen).
Top 10 Produk reksadana Terturn Tertinggi 10-14 Agustus 2020
Sumber: Bareksa
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana Indeks ialah reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham. Reksadana Indeks mirip seperti reksadana terbuka, yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Reksadana indeks ditujukan bagi investor yang menginginkan transparansi atas investasinya.
Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.