Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan dana kelolaan (asset under management/AUM) reksadana saham berhasil tumbuh 3 persen secara bulanan jadi Rp114,5 triliun. Kenaikan ini mengencang dibandingkan Juni 2020 yang hanya naik 2 persen secara bulanan. Kenaikan seiring tren pemulihan di industri reksadana nasional yang tumbuh 4 persen secara bulanan jadi Rp503,3 triliun pada Juli 2020.
Dana kelolaan reksadana saham menyumbang 23 persen terhadap total dana kelolaan industri reksadana nasional.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020
Meski membukukan kenaikan secara bulanan, namun dana kelolaan reksadana saham tercatat masih minus 22 persen secara year to date (YtD) dan negatif 29 persen secara tahunan (YoY) pada Juli 2020. Namun persentase nilai penurunan semakin mengecil dibandingkan Juni 2020 yang minus 24 persen YtD dan negatif 30 persen YoY.
Penurunan AUM reksadana saham secara YtD seiring dampak pandemi Covid-19 yang mulai menghantam pasar modal sejak awal tahun ini.
Seiring kenaikan dana kelolaan reksadana saham secara bulanan bagaimana kinerja top 20 perusahaan manajemen investasi juara AUM reksadana saham pada bulan lalu?
Kinerja 20 MI Juara AUM Reksadana Saham
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020 menyebut mayoritas atau 18 dari 20 MI membukukan kenaikan dana kelolaan reksadana saham secara bulanan. Kenaikan yang dicatatkan bervariasi antara 1-11 persen. Adapun 1 MI mencatatkan stagnan dan 1 MI lainnya minus 8 persen.
Kenaikan dana kelolaan reksadana saham tertinggi yakni 11 persen dibukukan Eastspring Investment Indonesia jadi Rp5,06 triliun pada Juli 2020. Secara year to date (YtD), persentase penurunan AUM reksadana saham Eastspring tinggal tersisa 2 persen dan YoY naik 5 persen. Artinya jika pada Agustus ini Eastspring berhasil melanjutkan tren pertumbuhan dana kelolaannya, maka perseroan berpotensi segera pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Kenaikan tertinggi kedua dibukukan Sequis AM dengan kenaikan 9 persen MoM, meskipun secara YtD dan YoY masing-masing minus 12 persen dan 5 persen. Kemudian selanjutnya Mandiri Manajemen Investasi, BNI Asset Management dan Pacific Capital sama-sama mencetak kenaikan AUM 8 persen secara bulanan. Meski begitu secara YtD AUM reksadana saham MMI masih minus 22 persen dan YoY negatif 27 persen. Tidak berbeda BNI-AM juga masih minus 21 persen dan YoY -12 persen, serta Pacific Capital -55 persen YtD dan -60 persen YoY.
Pada Juli 2020, daftar nama penghuni 20 MI juara AUM reksadana saham masih diisi oleh perusahaan yang sama seperti Juni. Namun ada beberapa pergeseran peringkat. Di antaranya Mandiri Investasi pada Juli naik 1 peringkat di posisi 5 dari peringkat 6 pada Juni menggeser BNP AM. Kemudian, PT Syailendra Capital juga naik 1 peringkat jadi posisi 10 pada Juli dari posisi 11 pada Juni, menggeser Minna Padi AM yang turun dari posisi 10 jadi 12.
Kenaikan peringkat juga dicatatkan Trimegah Asset Management dari posisi 12 pada Juni jadi di peringkat 11 pada Juli. Serta Danareksa IM naik 1 peringkat dari posisi 15 pada Juni jadi ranking 14 pada Juli, menggeser Samuel AM.
Juara dana kelolaan reksadana saham pada Juli 2020 adalah sebagai berikut :
1. Schroder Investment Management Indonesia
Sebagaimana bulan-bulan sebelumnya, Schroder Investment Management Indonesia masih menjadi juara dana kelolaan reksadana saham pada Juli dengan AUM Rp19,42 triliun dan pangsa pasar 17 persen. Lebarnya selisih pangsa pasar Schroders Indonesia dengan MI lainnya dalam dana kelolaan reksadana saham ini, berpotensi membuat posisi Schroders sebagai juara sulit untuk digeser. AUM reksadana Schroders pada Juli naik 1 persen MoM, namun masih minus 23 persen YtD dan negatif 26 persen YoY.
2. Manulife Aset Manajemen Indonesia
Posisi kedua ditempati Manulife Aset Manajemen Indonesia dengan dana kelolaan reksadana saham pada Juli Rp10,48 triliun dan market share 9 persen. AUM reksadana saham Manulife AM secara bulanan stagnan 0 persen, minus 7 persen YtD dan negatif 21 persen YoY.
3. Ashmore Asset Management Indonesia
Ashmore AM pada Juli 2020 berada di peringkat 3 AUM reksadana saham terbesar dengan nilai Rp8,69 triliun dan pangsa pasar 8 persen. AUM reksadana saham Ashmore naik 1 persen secara bulanan, namun secara YtD dan YoY masih anjlok 30 persen dan 34 persen.
4. Batavia Prosperindo Aset Manajemen
Batavia PAM berada di peringkat 4 dengan dana kelolaan reksadana saham Rp8,44 triliun dan meraih market share 7 persen. AUM reksadana saham Batavia naik 2 persen secara bulanan, namun minus 22 persen YtD dan negatif 27 persen YoY.
5. Mandiri Manajemen Investasi
Posisi kelima adalah Mandiri Investasi dengan nilai AUM reksadana saham Rp7,25 triliun dan market share 6 persen. Secara bulanan AUM Mandiri Investasi melesat 8 persen, namun secara YtD dan YoY masih minus masing-masing 22 persen dan 27 persen.
Posisi keenam hingga ke-10 yakni, BNP AM dengan nilai AUM reksadana saham Rp7,21 triliun, Eastspring IM (Rp5,06 triliun), Panin AM (Rp3,95 triliun), Bahana TCW (Rp3,7 triliun) dan Syailendra (Rp3,13 triliun).
Untuk posisi 11 hingga 20 selengkapnya sebagaimana tertera dalam tabel berikut :
Top 20 MI Juara AUM Reksadana Saham Juli 2020
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020
Meningkatnya dana kelolaan reksadana saham sepanjang Juli 2020 secara bulanan, seiring dengan kenaikan pasar saham. Indeks Harga Saham (IHSG) sepanjang Juli tercatat naik 4,98 persen ditutup di 5.150 lebih kencang dibandingkan sepanjang Juni 2020 yang secara bulanan menguat 3,19 persen ditutup di 4.905. Kondisi itu turut menggairahkan kinerja reksadana berbasis saham, seperti reksadana saham.
Sepanjang Juli lalu, indeks reksadana saham naik tertinggi dibandingkan indeks reksadana lainnya. Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham mencatat kenaikan 3,45 persen sebulan pada Juli. Kemudian diikuti reksadana saham syariah yang naik 2,52 persen, indeks reksadana campuran (2,43 persen), indeks reksadana campuran syariah (1,84 persen), indeks reksadana pendapatan tetap (1,73 persen) dan indeks reksadana reksadana pendapatan tetap syariah (0,7 persen).
Sumber : Bareksa
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.