Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark)
Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark)
Bareksa.com - Pasar surat utang pemerintah kembali bergairah. Data Refinitiv, seperti dikutip CNBC Indonesia (22/6/2020), menunjukkan penguatan harga Surat Utang Negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut ialah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun, sementara FR0080 bertenor 15 tahun justru melemah.
Seri acuan yang paling menguat ialah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 3,9 basis poin (bps) menjadi 6,697 persen pada Senin. Besaran 100 bps setara dengan 1 persen. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor dan risiko dalam satu angka.
Kepemilikan SBN Rupiah yang Dapat Diperdagangkan
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Positifnya pasar obligasi pemerintah didorong oleh aksi beli investor sejak berlakunya masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada awal Juni lalu. Dibukanya kembali aktivitas ekonomi secara bertahap, mendorong investor kembali memburu Surat Berharga Negara (SBN) RI baik untuk SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Aksi itu dipengaruhi sentimen positif bahwa ekonomi akan segera bangkit dan pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan disebutkan hampir semua jenis investor menambah kepemilikan dari sejak awal bulan hingga 19 Juni akhir pekan lalu. Secara month date, hanya Bank Indonesia dan investor individu yang mencatatkan penurunan kepemilikan.
Tercatat, kepemilikan bank di SBN meningkat dari sebelumnya Rp934,7 triliun pada 2 Juni menjadi Rp1.002 triliun pada 19 Juni 2020. Tidak berbeda, institusi non bank juga menambah kepemilikannya di SBN dari sebelumnya Rp1.854 triliun menjadi Rp1.857 triliun.
Di jenis investor ini, reksadana menambah kepemilikan SBN dari sebelumnya Rp133,67 triliun jadi Rp135,23 triliun. Investor non residen (di dalamnya termasuk pemerintah dan bank sentral negara asing) menambah kepemilikan di SBN RI dari Rp932,41 triliun menjadi Rp934,91 triliun. Dana pensiun juga menambah kepemilikannya di SBN dari Rp228,03 triliun jadi Rp229,18 triliun.
Adapun kepemilikan SBN oleh investor individu menurun dari Rp95,83 triliun jadi Rp92,2 triliun dan Bank Indonesia (net) anjlok dari Rp261,94 triliun jadi Rp216,16 triliun.
Dibandingkan awal tahun 2020, kepemilikan reksadana di SBN juga meningkat dari sebelumnya Rp131,59 triliun pada 2 Januari menjadi Rp135,23 triliun pada 19 Juni 2020. Reksadana menjadi jenis investor yang membukukan peningkatan kepemilikan SBN secara YtD selain oleh asuransi, bank dan Bank Indonesia.
Adapun kepemilikan SBN oleh investor non residen secara year to date masih mencatatkan penurunan. Tidak berbeda kepemilikan SBN oleh dana pensiun juga tercatat berkurang.
Kepemilikan SBN Rupiah yang Dapat Diperdagangkan
Sumber : DJPPR Kemenkeu
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Saat ini sedang dibuka masa pemesanan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 yang bisa dipesan secara online. Masa penawaran berlangsung 15 Juni - 9 Juli 2020. SBN ritel ini bisa dibeli di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.115,05 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.102,93 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.880,84 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.075,4 | - | - | ||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.321,92 |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 37 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 16%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 37 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 12%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.