Bareksa.com - PT Syailendra Capital dalam risetnya bertajuk "Choosing The Right One" menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dan tumbuh 17,7 persen pada 16 April dari titik terendahnya di bulan Maret 2020.
"Hal ini memperlihatkan kembalinya sentimen positif pasar setelah meredanya kasus Covid-19 dan dikeluarkannya kebijakan stimulus moneter fiskal baik global maupun domestik," ujar Syailendra dalam hasil riset yang dipublikasi Senin, 20 April 2020.
Untuk diketahui pasar modal global dan nasional tertekan akibat penyebaran wabah corona.
Sepanjang tahun ini IHSG ditutup di level terendahnya pada 24 Maret 2020 di 3.937. Pada akhir 2019, yakni 30 Desember, IHSG ditutup di 6.299. Secara year to date hingga 20 April 2020, IHSG sudah anjlok 27,36 persen.jadi 4.575.
IHSG 20 April 2020
Sumber : BEI
Nilai kapitalisasi pasar IHSG sepanjang tahun ini turun jadi Rp5.290 triliun pada 2020 dari sebelumnya Rp5.368 triliun.
Sumber : BEI
Investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp15,44 triliun sepanjang tahun ini.
Sumber : BEI
Dalam laporan Monthly Bulletin yang dipublikasi Februari 2020 lalu, Syailendra Capital pernah mencatat bahwa investor asing bullish di awal tahun, didasari oleh sentimen terkait perubahan struktural Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan pemulihan pertumbuhan global setelah tercapainya negosiasi dagang Amerika Serikat dan China tahap 1. Namun kondisi itu berubah drastis mendekati akhir Januari akibat sentimen negatif potensi perlambatan ekonomi global akibat virus corona.
Menurut Syailendra pada Januari 2020, seluruh sektor IHSG berakhir negatif. Sektor keuangan dan konsumer merupakan kedua sektor yang berhasil memiliki kinerja lebih baik dari IHSG. Dibandingkan Desember 2019, seluruh sektor IHSG pada Januari mengalami penurunan. Sektor agrikultur memburuk seiring penurunan harga komoditas termasuk CPO.
Valuasi IHSG saat itu telah berada di bawah rata-rata -1 sampai dengan rata-rata 5 tahun. Saat itu Syailendra Capital masih menargetkan IHSG 6.600-7.000 dengan pertumbuhan laba emiten diprediksi 8-10 persen dengan rasio PE 15-16 kali.
Namun kini Syailendra mengkaji untuk merevisi target IHSG 2020.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.