Bareksa.com - Setelah tertekan dalam sebulan terakhir, bursa saham Tanah Air akhirnya mampu merasakan manisnya zona hijau pada perdagangan kemarin. Tak tanggung-tanggung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis (26/03/2020) dengan meroket 10,19 persen ke level 4.388,90.
Sebagai informasi, kenaikan tersebut merupakan persentase kenaikan harian terbesar dalam 21 tahun terakhir atau sejak 1999.
Di hari sebelumnya (Rabu, 25/03/2020), perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) libur Hari Raya Nyepi, padahal di saat yang sama bursa saham global melesat naik.
Peningkatan bursa global dikarenakan investor bergairah seiring kesepakatan pemerintah dan Senat AS untuk memberikan paket stimulus jumbo yang bernilai US$ 2 triliun atau sekitar Rp32.907,12 triliun.
Mengutip CNBC Indonesia, pada Selasa lalu Pemerintah dan Senat AS telah mencapai kesepakatan untuk menggelontorkan stimulus senilai US$ 2 triliun untuk penanganan wabah virus corona (COVID-19), yang dikatakan terbesar sepanjang sejarah.
Sebagai gambaran, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2019 adalah Rp 15.833,9 triliun. Artinya, stimulus yang bakal dikucurkan pemerintahan Presiden Donald Trump bernilai lebih dari dua kali lipat nilai seluruh perekonomian Indonesia.
Kesepakatan tersebut saat ini masih dalam tahap Rancangan Undang-Undang (RUU) dan harus melalui voting terlebih dahulu di Kongres AS, sebelum ditandatangani Presiden AS, Donald Trump.
Dengan gelontoran stimulus tersebut, perekonomian Negeri Paman Sam diharapkan masih bisa berputar di tengah hantaman badai pandemi COVID-19, dan akan berakselerasi cepat begitu COVID-19 berhasil dihentikan.
Reksadana Berbasis Indeks Melesat
Kondisi IHSG yang melonjak tajam terutama didorong oleh saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) pada perdagangan kemarin, turut mendorong beberapa indeks saham lain seperti LQ45 (+14,92 persen), IDX30 (+15,29 persen), dan SRI KEHATI (+15,87 persen).
Penguatan signifikan yang terjadi pada IHSG maupun indeks saham lainnya tentu berdampak positif terhadap kinerja reksadana saham maupun reksadana indeks.
Reksadana Return Tertinggi Harian per 26 Maret 2020
Sumber: Bareksa
Berdasarkan reksadana yang dijual di Bareksa, 6 dari 10 besar reksadana dengan return harian tertinggi ditempati oleh produk reksadana jenis indeks & ETF, yang pergerakannya mirip dengan indeks acuannya.
Bahkan, lonjakan dari 6 produk reksadana indeks tersebut bisa melampaui IHSG dengan kenaikan lebih dari 14 persen.
Sementara 4 lainnya ditempati oleh produk reksadana jenis saham, yang juga mencatatkan kenaikan signifikan dikarenakan mayoritas saham mencatatkan lonjakan pada perdagangan kemarin.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Adapun reksadana saham dalam portofolionya berisikan mayoritas aset saham sehingga memiliki risiko berfluktuasi (naik turun) cepat dalam jangka pendek. Karena itu, reksadana saham disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang.
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.