Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : -5,77 persen
Indeks Reksadana Saham : -6,97 persen
Sucorinvest Maxi Fund : -3,12 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -6,38 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -2,58 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksa Dana Campuran : -3,04 persen
Schroder Dana Kombinasi : 0,17 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -3,7 persen
Cipta Syariah Balance : 0,45 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,66 persen
Capital Fixed Income Fund : 3,36 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,67 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 2,12 persen
Reksa Dana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,1 persen
Mega Asset Multicash : 0,66 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,01 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,56 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 19 Februari 2020 naik 0,71 persen ke level 5.928,79. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 20/02/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 6,6 persen, pada 19 Februari 2020.
Meski IHSG menguat dalam sehari, dalam sebulan terakhir imbal hasilnya masih negatif. Demikian juga mayoritas reksadana yang berbasiskan saham, sehingga reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi.
Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak return 4,56 persen dan 4,3 persen sejak awal tahun sampai dengan 19 Februari 2020 (year to date). Dua reksadana itu adalah Capital Fixed Income Fund dan TRAM Strategic Plus yang mayoritas portofolionya adalah obligasi negara.
Reksadana Capital Fixed Income Fund mencetak imbal hasil (return) 4,56 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi SBSN Seri PBS012 (PBS012), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0065 (FR0065), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0068 (FR0068), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0077 (FR0077), dan Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082).
Sedangkan reksadana TRAM Strategic Plus mencetak imbal hasil (return) 4,3 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara RI Seri FR0068 (FR0068), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0073 (FR0073), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0075 (FR0075), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0080 (FR0080) dan Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082).
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.