Cukup Nabung Rp7.250 per Hari di Reksadana Bisa Beli Jarvis Friday? Ini Caranya
Sepeda listrik ini dipasarkan dengan harga Rp8,95 juta per unit
Sepeda listrik ini dipasarkan dengan harga Rp8,95 juta per unit
Bareksa.com - Mengawali 2020, PT Jarvis Lintas Mandiri merilis model anyar sepeda listrik Jarvis E-bike. Namanya, Jarvis Friday. “Kami meluncurkan tipe terbaru dari Jarvis yang bernama Jarvis Friday yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Head of Sales Marketing Jarvis Lintas Mandiri, Martin Sentosa, dalam keterangan tertulis Rabu 29 Januari 2020, seperti dilansir Dream.
Sepeda listrik ini terkenal ramah lingkungan dan mudah dipakai. Martin menyebut, pengguna tak perlu mengisi BBM, ganti oli, atau servis seperti motor lainnya. Jarvis Friday mengusung baterai 48V12aH dengan klaim jarak tempuh mencapai 40 kilometer. Kecepatan maksimalnya 40 Km per jam. Kapasitas maksimal hingga 150 kilogram.
Menurut Martin, sepeda listrik ini dipasarkan dengan harga Rp8,95 juta per unit. “Sangat kompetitif dengan produk sekelasnya,” katanya.
Promo Terbaru di Bareksa
Selain kualitas, Jarvis Ebike juga melengkapi produknya dengan aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui Apple AppStore dan Google PlayStore.
Aplikasi Jarvis memberikan layanan Before and After Sales Services. Before Sales service berupa opsi untuk mendapatkan pembiayaan dan pembelian secara kredit melalui Home Credit dan Vospay. Sedangkan After Sales Services untuk mendaftar dan klaim garansi melalui fitur scan QR code di dalam aplikasi.
Simulasi Reksadana
Tertarik untuk memiliki sepeda listrik tersebut? Kalau belum punya cukup uang jangan ngutang ya. Kamu dapat mencoba sebuah teknik sederhana dengan rutin menginvestasikan uang ke produk investasi yaitu reksadana pendapatan tetap yang memberikan keuntungan menarik dengan risiko moderat.
Reksadana punya potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada menabung di tabungan bank atau deposito. Top 5 reksadana jenis pendapatan tetap di marketplace Bareksa dalam tiga tahun terakhir (per 29 Januari 2020) bisa memberikan imbal hasil (return) mulai dari 27,66 persen hingga 29,52 persen, atau rata-rata 28,58 persen selama 3 tahun atau 9,53 persen per tahun.
Sumber: Bareksa
Dengan asumsi return tersebut, kita bisa menghitung jumlah uang yang perlu kita sisihkan untuk dibelikan reksadana rutin tiap bulannya.
Menurut Kalkulator Investasi Bareksa, kalau kita ingin mengumpulkan Rp8,95 juta (seharga Jarvis E-bike) dalam 36 bulan, maka kita hanya perlu menyisihkan sekitar Rp217.483 per bulan di reksadana pendapatan tetap atau sekitar Rp7.250 per hari.
Sumber: Bareksa
Seperti terlihat dalam grafik, dengan modal hanya Rp7.250 per hari, kita bisa mengumpulkan modal pokok Rp7,83 juta. Uang tersebut di reksadana pendapatan tetap bisa tumbuh menjadi Rp8,95 juta dan cukup untuk membeli sepeda listrik keren tadi.
Sumber: Bareksa
Nilai imbal hasil itu lebih optimal jika dibandingkan menabung di bank. Selain itu, imbal hasil reksadana tidak dipotong pajak karena bukan merupakan objek pajak. Sedangkan imbal hasil deposito atau tabungan masih dipotong pajak 20 persen.
Jika nantinya setelah dana terkumpul kita berubah fikiran dan tidak jadi membeli sepeda listrik tersebut, maka bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih urgent, seperti tambahan biaya pendidikan anak atau bisa diinvestasikan kembali agar dana kita terus tumbuh berkembang.
Perlu dicatat, simulasi tersebut menggunakan data imbal hasil secara historikal yang tidak menjamin return akan serupa di masa mendatang. Imbal hasil di masa depan, bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung kondisi pasar.
Untuk diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Sementara reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80 persen dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen obligasi dan pasar uang. Reksadana jenis ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah-moderat serta cocok untuk tujuan jangka waktu menengah antara 1 hingga 3 tahun.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.