Tahun Baru Imlek, Ini Cara Mudah Siapkan Angpao Tanpa Ganggu Keseimbangan Dompet

Bareksa • 22 Jan 2020

an image
Ilustrasi seorang wanita muda belum menikah yang menerima banyak angpao. (shutterstock)

Bagi yang ingin membagikan angpao, ada baiknya sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari

Bareksa.com - Setiap tahun baru Imlek maupun hari raya keagamaan lain seperti Lebaran dan Natal, kerap diidentikan dengan angpao atau berbagi rezeki dengan sanak keluarga atau orang lain yang membutuhkan. Mendapatkan amplop yang umumnya berwarna merah dan berisi uang, jadi dambaan anak-anak maupun mereka yang belum menikah, sehingga umumnya mereka masih merasa berhak untuk menerima angpao.

Tahun baru Imlek merupakan perayaan terpenting bagi orang Tionghoa. Perayaan tahun baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama). Tahun ini Imlek jatuh pada tanggal 25 Januari 2020.

Bagi kamu yang ingin berbagi rezeki dan menyiapkan angpao saat Imlek, ada baiknya sudah sudah mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari. Alokasi dananya bisa dari sebagian dana Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima dari kantor, atau setiap bulannya menyisihkan dana khusus untuk angpao. Angpao itu nantinya akan dibagikan untuk anak-anak maupun kerabat.

Jika ternyata setelah menghitung jumlah anak maupun kerabat, besaran uang yang dibutuhkan masih kurang, maka kamu bisa memperbesar persentase pengalokasian khusus untuk angpao.

Ada teknik sederhana yang bisa dicoba namun cukup menguntungkan guna menyiapkan anggaran angpao. Yakni dengan cara investasi di reksadana. Cara ini juga sekaligus menambah daftar latihan kamu untuk mengelola keuangan jadi lebih baik. Berinvestasi di reksadana, selain terjangkau juga berpotensi meraih imbal hasil lebih optimal dibandingkan hanya menabungnya di bank atau deposito.

Kamu bisa investasi reksadana di Bareksa, marketplace investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Bareksa menjual lebih dari 180 produk reksadana dari 36 manajer investasi di Indonesia dan kini Bareksa sudah punya lebih dari 650.000 nasabah investor reksadana.

Simulasi Investasi Reksadana

 

Misalkan saja, kamu memilih untuk rutin menginventasikan uang di reksadana pendapatan tetap. Top 5 reksadana pendapatan tetap di marketplace Bareksa dalam satu tahun terakhir (per 22 Januari 2020) bisa memberikan imbal hasil (return) mulai dari 15,24 persen hingga 16,75 persen, atau rata-rata 16,07 per tahun.

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa Return Tertinggi Satu Tahun (21 Januari 2019)

Sumber: Bareksa

Dengan asumsi return tersebut, kamu bisa menghitung jumlah uang yang perlu disisihkan untuk dibelikan reksadana pendapatan tetap secara rutin tiap bulannya. Kemudian kamu gunakan Kalkulator Investasi Bareksa untuk menghitungnya.

Katakanlah kamu bisa mengalokasikan Rp500.000 sebagai investasi awal kemudian, menyisihkan Rp500.000 secara rutin per bulan selama 12 bulan atau 1 tahun. Kamu masukkan potensi imbal hasil (return) yang diharapkan yakni 16,07 persen per tahun ke dalam Kalkulator Investasi Bareksa. Kemudian klik tombol hitung.

 

 

Sumber: Bareksa

Dari hasil hitungan Kalkulator Investasi Bareksa, dengan menyisihkan dana investasi rutin Rp500.000 per bulan selama 12 bulan atau setara Rp16.666 per hari ditambah nilai investasi awal Rp500.000, maka diketahui dana pokok investasi mencapai Rp6,5 juta.

Tapi tidak hanya itu, dengan menginvestasikan dana tersebut di reksadana pendapatan tetap, maka berpotensi meraih imbal hasil Rp538.578. Sehingga total dana pokok dan imbal hasil investasi berpotensi tumbuh jadi Rp7.038.578 (Rp7,03 juta).

Nilai imbal hasil tersebut lebih optimal jika dibandingkan menabung biasa di bank. Sebab imbal hasil reksadana tidak dipotong pajak karena bukan merupakan objek pajak. Sedangkan imbal hasil deposito atau tabungan, masih dipotong pajak 20 persen.

Dengan hasil investasi yang terkumpul tersebut, bisa kamu gunakan untuk menyiapkan dana untuk angpao memperingati Hari Raya Imlek. Dengan begitu kamu bisa berbagi rezeki dengan keponakan, sanak keluarga dan orang-orang yang membutuhkan.

Sementara jika kamu ingin mendapatkan lebih besar lagi nilai akhir investasi yang dibutuhkan, maka kamu tinggal menambah besaran nilai investasi awal dan juga nilai investasi reguler. Jauh-jauh hari menyiapkan dana untuk angpao, tentu akan membuat kondisi keuanganmu lebih aman dan terjaga baik. Dengan begitu, keseimbangan isi dompetmu tidak terganggu.

Perlu diingat, simulasi tersebut berdasarkan kinerja historikal di masa lalu, yang tidak menjamin potensi imbal hasil akan serupa di masa mendatang. Imbal hasil reksadana di masa depan, bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung kondisi pasar.

Demi kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu ya!

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.

Adapun reksadana pendapatan tetap ialah jenis reksadana yang menempatkan mayoritas investasinya ke dalam instrumen surat utang (obligasi) dan produk pasar uang. Portofolio reksadana pendapatan tetap minimal 80 persen, harus terdiri dari surat utang, sedangkan sisanya merupakan produk pasar uang.

Reksadana pendapatan tetap sebagian besar portofolionya berisi surat utang (obligasi), reksadana ini tidak dikenal dengan nama reksadana obligasi. Reksadana pendapatan tetap juga bukan berarti bahwa investor akan mendapatkan pendapatan tetap.

Akan tetapi, reksadana pendapatan tetap diberikan karena reksadana ini berinvestasi pada instrumen surat utang (obligasi) yang memberikan pendapatan tetap secara berkala dalam bentuk kupon. Karena itu, reksadana ini lebih dikenal dengan reksadana pendapatan tetap (fixed income fund).

Reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor yang berprofil risiko moderat yang bisa menerima sedikit fluktuasi nilai investasi dengan jangka waktu investasi 1-3 tahun.

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.