BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Reksadana Pendapatan Tetap Masih Dominasi Juara Return Harian hingga Tahunan

23 Januari 2020
Tags:
Reksadana Pendapatan Tetap Masih Dominasi Juara Return Harian hingga Tahunan
Ilustrasi seorang investor fund manager sedang memegang kertas laporan fund fact sheet kinerja portofolio investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara sukuk surat utang pemerintah korporasi

Pasar obligasi pemerintah bergairah sepanjang tahun lalu dan berlanjut hingga Januari 2020

Bareksa.com - Reksadana pendapatan tetap masih mendominasi kinerja reksadana dengan return tertinggi di marketplace Bareksa. Dominasi itu sejatinya sudah dimulasi sejak tahun lalu dan berlanjut hingga pekan keempat Januari 2020 ini.

Reksadana fixed income tidak hanya berada di urutan tertinggi dalam daftar reksadana dengan return tertinggi secara tahunan, bulanan bahkan hingga harian.

Dalam daftar top 5 reksadana return tertinggi harian (per 22 Januari 2020) misalnya, tiga di antaranya adalah reksadana pendapatan tetap. Yakni Manulife Syariah Sukuk Indonesia dengan return 0,8 persen di posisi pertama.

Promo Terbaru di Bareksa

Kemudian Capital Fixed Income Fund dan TRam Strategic Plus berada di posisi 2 dan 5, yang masing-masing mencetak return 0,77 persen dan 0,58 persen.

Di posisi 3 dan 4 baru ditempati oleh reksadana saham yakni Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS dan Aberdeen Standard Syariah Asia Pacific Equity USD Fund dengan return masing-masing 0,66 persen dan 0,65 persen.

Top 5 Reksadana Return Tertinggi 1 Hari (per 22 Januari 2020)

Illustration
Sumber : Bareksa

Tidak berbeda, dalam sebulan terakhir (per 22 Januari 2020), berdasarkan data reksadana yang tersedia di Bareksa, urutan pertama hingga 13 reksadana return tertinggi sebulan, ditempati oleh reksadana pendapatan tetap.

Reksadana-reksadana itu mencatatkan return antara 2,83 persen hingga 3,22 persen dalam sebulan terakhir. Di posisi ke-14 baru ditempati reksadana saham dengan return 2,79 persen, yakni Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS.

Urutan pertama reksandana return tertinggi sebulan ialah reksadana pendapatan tetap Cipta Bond dengan return 3,22 persen, disusul Medali Dua dan Manulife Obligasi Unggulan Kelas A di posisi kedua dan ketiga dengan return masing-masing 3,22 persen dan 3,17 persen.

Reksadana Return Tertinggi 1 Bulan (per 22 Januari 2020)

Illustration
Sumber : Bareksa

Dalam daftar reksadana return tertinggi periode 1 tahun (per 22 Januari 2020) juga masih didominasi oleh reksadana pendapatan tetap. Meskipun juara return tertingi ditempati oleh reksadana saham yakni BNP Paribas Cakra Syariah USD dengan return 21,73 persen, mayoritas masih oleh reksadana pendapatan tetap.

Tercatat urutan ke-2 hingga ke-5 ditempati reksadana pendapatan tetap yakni Syailendra Fixed Income Fund dengan return (17,21 persen), Sucorinvest Bond Fund (17,17 persen), Manulife Obligasi Negara Indonesia II (16,36 persen) dan Cipta Bond (16,3 persen).

Di urutan ke-6 baru kembali ditempati reksadana saham yakni Aberdeen Standard Syariah Asia Pacific Equity USD Fund dengan return 15,9 persen. Posisi 7 hingga kembali ditempati oleh reksadana pendapatan tetap yakni Victoria Obligasi Negara dengan return 15,66 persen, RHB Fixed Income Fund 2 (15,63 persen), TRAM Strategic Plus (15,28 persen) dan Aberdeen Standard Indonesia Government Bond Fund (14,64 persen).

Top 10 Reksadana Return Tertinggi 1 Tahun (per 22 Januari 2020)

Illustration
Sumber : Bareksa

Moncernya kinerja reksadana pendapatan tetap sejatinya sudah dimulai sejak tahun lalu dan berlanjut hingga awal tahun ini. Pasar obligasi utamanya obligasi pemerintah Indonesia memang bergairah dan diburu investor sepanjang tahun lalu, seiring fluktuasi di pasar saham sehingga investor beramai-ramai masuk obligasi negara.

Volatilitas pasar saham tahun lalu akibat penyelenggaran Pemilu di dalam negeri, perang dagang Amerika Serikat dengan China dan tren penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral, serta lainnya.

Bank Indonesia mencatat stabilitas eksternal sepanjang tahun 2019 terjaga sebagaimana tercermin dari pergerakan nilai tukar yang menguat. Hal ini mendorong aliran modal asing masuk (capital inflow) mencapai Rp224,2 triliun sepanjang 2019.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan capital inflow 2018 yang hanya Rp13,9 triliun. Inflow tersebut masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) Rp168,6 triliun, kemudian Rp50 triliun ke pasar saham, Rp3 triliun ke obligasi korporasi dan Rp2,6 triliun ke Sertifikat Bank Indonesia.

Sepanjang tahun lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya tumbuh 1,7 persen namun pasar obligasi tumbuh di atas 10 persen. Kondisi itu berlanjut hingga awal tahun ini tepatnya hingga 22 Januari 2020, di mana pasar saham tampaknya masih lesu dan investor asing kembali serbu obligasi pemerintah RI.

Dalam periode 1 bulan terakhir (per 22 Januari 2020), IHSG minus 1,15 persen, sedangkan indeks reksadana pendapatan tetap tumbuh positif 1,8 persen. Pertumbuhan indeks reksadana pendapatan tetap merupakan yang tertinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya. Yakni indeks reksadana pasar uang yang naik tipis 0,26 persen serta indeks reksadana campuran dan saham yang masing-masing negatif 0,84 persen dan minus 3,96 persen.

Tumbuhnya indeks reksadana pendapatan tetap seiring dengan derasnya dana asing masuk ke pasar obligasi pemerintah. Investor asing tercatat menambah kepemilikan di obligasi pemerintah senilai Rp22,29 triliun dalam dua pekan di awal tahun 2020. Porsi kepemilikan asing juga meningkat dari 38,57 persen menjadi 39,18 persen per 17 Januari 2020.

Illustration
Sumber : Bareksa

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Adapun reksadana pendapatan tetap ialah jenis reksadana yang menempatkan mayoritas investasinya ke dalam instrumen surat utang (obligasi) dan produk pasar uang. Portofolio reksadana pendapatan tetap minimal 80 persen, harus terdiri dari surat utang, sedangkan sisanya merupakan produk pasar uang.

Meskipun reksadana pendapatan tetap sebagian besar portofolionya berisi surat utang (obligasi), reksadana ini tidak dikenal dengan nama reksadana obligasi. Reksadana pendapatan tetap juga bukan berarti bahwa investor akan mendapatkan pendapatan tetap.

Akan tetapi, reksadana pendapatan tetap diberikan karena reksadana ini berinvestasi pada instrumen surat utang (obligasi) yang memberikan pendapatan tetap secara berkala dalam bentuk kupon. Karena itu, reksadana ini lebih dikenal dengan reksadana pendapatan tetap (fixed income fund).

Reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor yang berprofil risiko moderat yang bisa menerima sedikit fluktuasi nilai investasi dengan jangka waktu investasi 1-3 tahun.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua