BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

IHSG Akumulasi Kenaikan 1,4 Persen Sepekan, Dongkrak Dua Reksadana Indeks Ini

Bareksa23 Desember 2019
Tags:
IHSG Akumulasi Kenaikan 1,4 Persen Sepekan, Dongkrak Dua Reksadana Indeks Ini
Karyawan berdiri di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (13/12/2019) ditutup menguat ke zona hijau, IHSG berada di level 6.197,32 atau menguat 17,22 poin (0,28%) dari posisi sebelumnya. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

IHSG tercatat menguat empat kali dan hanya sekali terkoreksi, mengakumulasi kenaikan 1,4 persen ke level 6.284

Bareksa.com - Bursa saham domestik mengalami pergerakan yang cukup bergairah sepanjang pekan lalu, hingga berhasil ditutup mendekati level tertinggi hampir dua bulan terakhir.

Dalam lima hari perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat empat kali dan hanya sekali terkoreksi, hingga akhirnya mengakumulasi kenaikan 1,4 persen ke level 6.284,37.

Faktor eksternal dan internal menjadi penggerak IHSG sepanjang pekan lalu. Meski beberapa isu sebenarnya memberikan dampak negatif, tetapi bursa Tanah Air masih mampu menguat signifikan.

Promo Terbaru di Bareksa

Penguatan IHSG dicapai disaat bursa saham Asia bergerak variatif di pekan ini, sehingga layak untuk mendapat acungan jempol.

Bursa Kospi Korea Selatan (1,58 persen), Shanghai Composite China (1,26 persen), dan Hang Seng Hong Kong (0,66 persen) menjadi bursa utama yang membukukan penguatan di pekan lalu. Sementara bursa saham Nikkei Jepang (-0,86 persen) dan Strait Times Singapura (-0,05 persen) malah melemah.

Sentimen positif datang dari kesepakatan dagang fase I antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Pada Jumat (13/12/2019), saat perdagangan dalam negeri sudah ditutup, AS dan China mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang fase I.

Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Kamis kemarin mengatakan kesepakatan dagang fase I akan ditandatangani pada awal Januari, meski masih beberapa pekan ke depan tetapi sudah tidak ada lagi negosiasi.

Kemudian dari dalam negeri, pada Kamis (19/26/2019) Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga 5 persen.

BI juga menunjukkan sikap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 akan lebih baik dengan memproyeksikan 5,1-5,5 persen, sementara untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi 5,1 persen.

Sementara sentimen negatif juga muncul dari AS, di mana Presiden AS Donald Trump resmi dimakzulkan oleh House of Representative (DPR) pada hari Rabu waktu setempat. Meski demikian, proses pemakzulan Trump masih belum selesai.

Pengadilan pemakzulan Trump akan digelar Senat AS, yang akan menentukan apakah Presiden AS ke-45 ini harus keluar dari Gedung Putih atau membebaskannya dari dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres AS atas dirinya. Dua dakwaan itu membuat Presiden Trump dimakzulkan di DPR AS.

Berbeda dengan DPR yang dikuasai Partai Demokrat selaku oposisi, Senat AS dikuasai oleh Partai Republik tempat Trump bernaung. Dari 100 kursi Senat, Partai Republik menguasai 53 kursi dan untuk memakzulkan Trump dibutuhkan setidaknya 67 suara.

Melihat komposisi Senat AS tersebut, kecil kemungkinannya Trump akan lengser dari kursi AS 1. Tetapi tetap saja dinamika yang terjadi membuat gejolak di pasar, menjadi salah satu penyebab koreksi IHSG pada perdagangan Kamis lalu.

Dorong Kinerja Reksadana Indeks & ETF

Kondisi IHSG yang cemerlang karena didorong oleh saham-saham blue chips pada perdagangan kemarin, turut mendorong kinerja indeks saham lain termasuk SRI-KEHATI.

Melihat komposisi saham yang terdapat dalam indeks SRI KEHATI Index Fund yang mayoritas (18 saham) tercatat menguat sepanjang pekan lalu, maka hal yang wajar jika reksadana yang berbasiskan indeks tersebut mencatatkan kenaikan tertinggi pada pekan lalu.

Illustration
Sumber: BEI, diolah Bareksa

Sebagai informasi, indeks SRI-KEHATI merupakan indeks harga saham hasil kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI). SRI adalah kependekan dari sustainable and responsible investment.

Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi pemodal yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.

Berdasarkan data reksadana indeks & ETF yang dijual di Bareksa, tercatat ada dua reksadana indeks berbasiskan SRI KEHATIyang berhasil mencatatkan kenaikan mingguan tertinggi dibandingkan dengan produk sejenis lain sepanjang pekan lalu. Berikut ulasannya.

Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati

Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati tercatat mengalami kenaikan 2,29 persen sepanjang pekan lalu, jauh mengungguli IHSG yang hanya naik 1,40 persen di waktu yang sama.
Illustration
Sumber: Bareksa

Reksadana yang dikelola oleh PT BNP Paribas Asset Management ini, hingga November 2019 telah memiliki dana keloaan (asset under management/AUM) Rp39,8 miliar.

Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati bertujuan untuk memberikan potensi tingkat pertumbuhan investasi yang mengikuti kinerja Indeks SRI-KEHATI.

Sebagai informasi, Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000 saja. Reksadana yang diluncurkan sejak 29 November 2018 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.

RHB SRI KEHATI Index Fund

RHB SRI KEHATI Index Fund tercatat mengalami kenaikan 2,25 persen sepanjang pekan lalu, jauh mengungguli IHSG yang hanya naik 1,4 persen di waktu yang sama.

Illustration
Sumber: Bareksa

Reksadana yang dikelola oleh PT RHB Asset Management Indonesia ini, hingga November 2019 telah memiliki dana keloaan (asset under management/AUM) Rp363,01 miliar.

RHB SRI KEHATI Index Fund bertujuan untuk memberikan imbal hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks SRI-KEHATI.

Sebagai informasi, RHB SRI KEHATI Index Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000 saja. Reksadana yang diluncurkan sejak 8 November 2017 ini bekerja sama dengan bank kustodian The Hongkong And Shanghai Banking Corporation.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana indeks dikelola secara pasif dan berisikan aset saham-saham dalam indeks acuannya, yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek. Karena itu, reksadana indeks cocok untuk investasi jangka panjang dan untuk investor bertipe agresif.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua