Bareksa.com - Nama Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump nampak ramai dibicarakan pada semua kanal media sosial di seluruh dunia. Hal tersebut terkait langkah House of Representatives (HOR) AS atau DPR AS, yang menggelar voting untuk memakzulkan atau impeachment Donald Trump.

Menurut situs pencarian Google, lebih dari 200 ribu warga Google Indonesia melakukan pencarian nama Donald Trump dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Nah, apakah kamu salah satu yang mencari nama Donald Trump?

Salah satu informasi yang dapat kita peroleh dari penelusuran tentang Donald Trump adalah soal berapa gaji yang dikantonginya sebagai Presiden AS? Mengutip Detik Finance, secara total gaji yang diperoleh Donald Trump sebagai Presiden AS dalam setahun sebesar US$569 ribu, setara Rp7,96 miliar (nilai tukar Rp14.000 per dolar AS).

Total gaji tersebut, terdiri atas gaji US$400 ribu per tahun, tunjangan biaya tambahan sebesar US$50 ribu per tahun, rekening perjalanan tidak kena pajak US$100 ribu serta tunjangan untuk hiburan sebesar US$19 ribu.

Tidak hanya itu, sebagai seorang Presiden AS, Trump juga mendapat fasilitas dan tunjangan lainnya seperti transportasi gratis limusin kepresidenan, Marine One dan Air Force One, serta tempat tinggal gratis di Gedung Putih.

Kebijakan tetap mendapatkan gaji selepas masa tugas sebagai Presiden yang selama ini berlaku di Indonesia maupun di AS, juga akan diterima Trump. Jika masa tugas Donald Trump sebagai Presiden AS ke-45 berakhir, menurut Detik Finance, Trump akan mendapatkan gaji sebesar US$200 ribu, setara Rp2,8 miliar (nilai tukar Rp14.000 per dolar AS).

Investasi Reksadana
Mari kita berandai-andai. Misalkan kita merupakan staf pribadi Donald Trump yang diberikan kewenangan untuk mengelola gaji Trump dan menyadari pentingnya mengelola pendapatan selagi masih produktif bekerja. Makanya, kita memutuskan untuk menginvestasikan 10 persen dari gaji yang dikantongi Trump sebagai Presiden, atau setara Rp796 juta setahun di reksadana.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut, nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Ada beberapa jenis reksadana, antara lain fixed income (reksadana pendapatan tetap), balanced (reksadana campuran), reksadana saham (equity), dan pasar uang.

Sebut saja kita memilih investasi reksadana di marketplace Bareksa. Jenis reksadana yang kita pilih sebagai sarana berinvestasi adalah reksadana pendapatan tetap.

Berdasarkan daftar reksadana yang dijual di Bareksa, top 5 reksadana pendapatan tetap dengan imbal hasil (return) tertinggi mampu memberikan imbal hasil 12,50 persen hingga 13,79 persen dalam 1 tahun terakhir (per 19 Desember 2019). Secara rata-rata, top 5 reksadana tersebut memberikan imbal hasil 13,14 persen dalam 1 tahun.

Yang perlu selalu kita ingat, nilai imbal hasil tersebut adalah berdasarkan kinerja historikal, sehingga tidak menjamin kinerja imbal hasilnya akan serupa dalam satu tahun ke depan. Meski begitu kinerja return di masa mendatang bisa lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung kondisi pasar.

Top 10 Reksadana Pendapatan Tetap Tertinggi 1 Tahun (per 19 Desember 2019)

Kemudian, kita bisa menggunakan tools Kalkulator Investasi Bareksa untuk mengetahui kalkulasi hasil akhir investasi selama 1 tahun. Dalam kolom Kalkulator Investasi Bareksa, kita masukkan nilai dana yang kita investasikan dan return atau imbal hasil per tahun yang diharapkan. Kemudian klik tombol hitung.

Jika kita asumsikan return tersebut kemudian kamu mengalokasikan 10 persen atau senilai Rp796 juta, dari total harta Donald Trump setara Rp7,96 miliar, maka hasilnya akan tampak sebagai berikut :

Dengan menggunakan Kalkulator Investasi Bareksa, maka uang gaji Donald Trump yang diinvestasikan di reksadana pendapatan tetap selama 1 tahun, nilainya berpotensi naik menjadi Rp896.165.396 atau berpotensi tumbuh Rp100,16 juta.

Nilai potensi imbal hasil tersebut, jauh lebih optimal dibandingkan investasi di deposito atau menabung biasa di bank. Bahkan, imbal hasil reksadana tidak dipotong pajak, karena bukan merupakan objek pajak. Sebaliknya, imbal hasil atau bunga deposito harus dipotong pajak 20 persen.

Pembuatan simulasi di atas untuk memudahkan pemberian contoh bahwa investasi dalam bentuk reksadana, bisa dijadikan salah satu pilihan jika kamu sedang mempertimbangkan bentuk-bentuk investasi yang akan dipilih. Terlebih, jika kamu merupakan investor pemula.

Mau kan mengalokasikan sebagian pendapatanmu ke investasi reksadana?

(hm)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.