Bareksa.com - Honda melalui Honda Vietnam meluncurkan skuter matik Honda Air Blade 150 dan Honda Air Blade, lengkap dengan pilihan CBS & ABS. Honda Air Blade juga dipersenjatai sistem kunci pintar Honda Smart Key dengan fungsi anti pencurian baik pada versi 150cc dan 125cc serta, terdapat sistem pengereman ABS terbaru untuk roda depan pada versi 150cc.
Mengutip Tempo dari Motosaigon.vn, Honda ediri Air Blade dirancang untuk kawula muda yang menginginkan tampilan stylist dan agresif. Air Blade meluncur pertama kali pada April 2007, menjadi pilihan baru selain Honda Click yang di Indonesia dikenal Honda Vario 125cc.
Sumber: motosaigon.vn
Honda Air Blade yang saat ini meluncur merupakan generasi kelima. Langkah revolusioner Honda pada Air Blade dengan penggunaan mesin 150cc dengan eSP yang terkenal suara mesin yang lembut.
Mesin baru tersebut, ditunjang dengan filter udara dan pipa knalpot secara khusus dirancang untuk memberikan akselerasi dengan tenaga maksimum 9,6 kW pada 8.500 rpm.
Disampaikan, hasil pengujian menyebutkan mesin 150 cc itu mampu melakukan akselerasi dengan jarak dari 0-100 meter membutuhkan waktu 6,2 detik pada kecepatan 40km per jam.
Hal lain yang paling menonjol dari Honda Blade, yakni adanya perubahan desain headlamp yang makin garang. Pada lampu depan Air Blade, memiliki kemiripan dengan lampu depan Honda ADV 150 yang dijual di Indonesia. Tapi, pada Air Blade lebih rendah dengan adanya batok kepala yang membuatnya lebih sporty.
Sementara itu suspensi depan mirip dengan yang dipakai Honda Vario dengan desain velg model lawas Vario. Sedangkan pada bagian lengan ayun belakang, Honda Air Blade memiliki kemiripan dengan Honda PCX dan Honda Vario 150cc.
Masih mengutip sumber yang sama, lampu belakang tampak runcing dengan desain fender lancip. Pada bagian suspensi, masih mengandalkan dual shock tanpa adanya subtank gas berbeda dengan Honda ADV yang lebih advance.
Honda Air Blade 150 model CBS dibandrol mulai dari 55,19 juta dong Vietnam atau sekitar Rp33,2 juta. Sedangkan versi ABS, dijual 56,39 juta dong atau sekitar Rp34 juta. Sementara itu Honda Air Blade 125cc, dijual mulai harga 41,19 juta dong atau Rp24,8 juta.
Belum diketaui kapan Honda Air Blade 150 akan resmi dirilis di Indonesia. Mumpung belum disampaikan secara resmi, tersedia waktu kan untuk menyiapkan dananya.
Nabung Investasi
Nah sekarang mari kita berandai-andai. Sebut saja kita ingin membeli Honda Air Blade 150 model CBS yang dibandrol Rp33,2 juta. Misalkan lagi, kita sepakat untuk mengumpulkan dana untuk membeli motor dengan nabung investasi reksadana melalui marketplace Bareksa.
Nabung investasi reksadana dipilih karena kita mengetahui akan memperoleh potensi keuntungan optimal serta, imbal hasilnya juga bebas pajak karena bukan objek pajak. Salah satu jenis reksadana yang bisa dipertimbangkan adalah reksadana pendapatan tetap.
Sementara reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80 persen dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen obligasi dan pasar uang. Reksadana jenis ini cocok untuk Anda yang memiliki profil risiko rendah-moderat serta cocok untuk tujuan jangka waktu menengah antara 1 hingga 3 tahun.
Berdasarkan daftar reksadana dijual di Bareksa, top 5 reksadana pendapatan tetap tertinggi mampu memberikan imbal hasil 12,93 persen hingga 14,19 persen dalam 1 tahun terakhir (per 13 Desember 2019).
Artinya secara rata-rata top 5 reksadana tersebut memberikan imbal hasil 13,13 persen jika di rata-rata per tahun.
Perlu diingat, nilai imbal hasil tersebut adalah berdasarkan kinerja historikal, sehingga tidak menjamin kinerja imbal hasilnya akan serupa dalam satu tahun ke depan.
Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Tertinggi 1 Tahun Terakhir (per 13 Desember 2019)
Sumber: Bareksa
Kemudian kita gunakan tools Kalkulator Investasi Bareksa untuk mengetahui kebutuhan investasi bulanan yang dibutuhkan untuk bisa membeli Honda Air Blade 150 model CBS seharga Rp33,2 juta.
Dalam kolom Kalkulator Investasi Bareksa, kita masukkan target dana yang ingin kita kumpulkan, jangka waktu investasi, serta return atau imbal hasil per tahun yang diharapkan. Kemudian klik tombol hitung.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan hasil hitungan Kalkulator Investasi Bareksa, guna mendapatkan target dana Rp33,2 juta untuk membiayai kebutuhan membeli Honda Air Blade 150 model CBS, maka sedikitnya dibutuhkan tabungan Rp2.605.666 per bulan, untuk kemudian kita investasikan di reksadana pendapatan tetap. Nilai itu setara menabung Rp86.855 per hari.
Sumber : Bareksa
Dengan menabung Rp86.855 per hari atau Rp2.605.666 per bulan, maka dalam 1 tahun atau 12 bulan, kita berhasil mengumpulkan dana pokok investasi Rp31.268.002. Nilai itu masih berpotensi bertambah karena kita berpeluang memperoleh imbal hasil investasi Rp1.931.000.
Sehingga total dana pokok dan imbal hasil investasi yang bisa kita peroleh bisa mencapai Rp33,2 juta atau sudah cukup untuk membeli secara tunai (cash) Honda Air Blade 150 model CBS.
Tapi, kalau ternyata nantinya kamu berubah pikiran, dana yang sudah dihimpun melalui investasi reksadana pendapatan tetap, bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti untuk modal usaha, biaya pendidikan anak atau diinvestasikan kembali agar terus bertumbuh.
Nah, cukup mudah cara untuk mengumpulkan dana dan mendapatkan imbal hasil optimal. Tertarik untuk mencoba?
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Sementara itu, reksadana syariah hanya bisa berinvestasi pada efek yang masuk dalam pengelolaan secara syariah.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(AM)
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.