Reksadana Hari Ini : IHSG Bangkit, Reksadana Pendapatan Tetap Ini Terus Melesat

Bareksa • 16 Dec 2019

an image
Ilustrasi investasi menabung reksadana saham obligasi surat utang dilambangkan dengan tumpukan koin dan koin dalam toples yang tumbuh menjadi tanaman berdaun.

Sucorinvest Bond Fund dan Syailendra Fixed Income Fund mencetak return 14,19 persen dan 13,57 persen setahun

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : 0,89  persen
Indeks Reksadana Saham : -1,54 persen
Simas Danamas Saham : 3,58 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -3,45 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 2,37 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -0,32 persen
HPAM Flexi Plus : 2,92 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -0,97 persen
TRIM Syariah Berimbang : 1,56 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -0,25 persen
Schroder Income Fund : 1,57 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,71 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 0,21 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,19 persen
BNI-AM Dana Pasar Uang Kemilau : 0,65 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : -0,25 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,5 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 13 Desember 2019 naik 0,94 persen ke level 6.197,32.  Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih Rp 513 miliar. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 16/12/2019 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 7,3 persen, pada 13 Desember 2019.

Seiring dengan kenaikan IHSG dan terjaganya yield obligasi pemerintah, Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak return 14,19 persen dan 13,57 persen dalam kurun waktu satu tahun. Dua reksadana itu adalah Sucorinvest Bond Fund dan Syailendra Fixed Income Fund yang mayoritas portofolionya adalah obligasi negara.

Reksadana Sucorinvest Bond Fund mencetak return 14,19 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara RI Seri FR0056 (FR0056), Obligasi Negara RI Seri FR0064 (FR0064), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0078 (FR0078), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0084 (FR0084), dan Surat Berharga Syariah Negara Seri PBS005 (PBS005).

Sedangkan reksadana Syailendra Fixed Income Fund mencetak return 13,57 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0079 (FR0079), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0076 (FR0076), Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 (FR0034), dan Surat Berharga Syariah Negara Seri PBS012 (PBS012).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.