BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Cara Melakukan Diversifikasi Investasi di Reksadana

Bareksa04 Desember 2019
Tags:
Cara Melakukan Diversifikasi Investasi di Reksadana
Ilustrasi mengelola keuangan bulanan, dana untuk investasi dan dana kebutuhan pensiun sudah disisihkan sejak awal bulan, bukan disisakan. Salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih adalah reksadana. (shutterstock)

Sesuai dengan kaidah high risk, high return alias semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi pula potensi imbal hasilnya

Bareksa.com - Setiap orang tentu memiliki karakter dan profil yang berbeda-beda, termasuk dalam hal berinvestasi. Bagi Anda yang telah berinvestasi pada instrumen reksadana, tentu sudah tidak asing lagi bahwa reksadana terbagi menjadi 4 jenis, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham.

Keempat jenis reksadana tersebut mengandung tingkat risiko dan tingkat imbal hasil yang berbeda-beda, sesuai dengan kaidah high risk, high return alias semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi pula potensi imbal hasilnya. Lalu apakah investasi reksadana harus terbagi?

Hal tersebut kita kenal dengan istilah diversifikasi. Jadi Anda tidak berinvestasi pada satu jenis instrumen investasi saja. Prinsip “Don't put your eggs in one basket” atau “Jangan meletakkan telur-telur Anda dalam satu keranjang” berlaku di sini.

Promo Terbaru di Bareksa

Artinya salah satu kegunaan diversifikasi investasi adalah untuk mengurangi risiko investasi Anda. Jangan menempatkan seluruh dana investasi (eggs/telur) Anda dalam satu jenis instrumen investasi (basket), karena jika instrumen investasi Anda (basket) jatuh, maka seluruh dana (eggs/telur) Anda akan turun nilainya (pecah).

Jadi, tempatkanlah dana Anda dalam beberapa jenis instrumen investasi. Lakukanlah diversifikasi. Tempatkanlah telur Anda dalam beberapa keranjang. Karena jika salah satu keranjang investasi Anda jatuh, maka Anda masih memiliki cadangan keranjang investasi di tempat lain, yang harapannya dapat menopang keseluruhan jenis investasi Anda agar tidak jatuh nilainya secara keseluruhan.

Lantas, bagaimana cara untuk menentukan diversifikasi investasi reksadana yang tepat? Berikut beberapa tipsnya.

Perhatikan Tujuan Investasi

Pada dasarnya, investasi ialah menyisihkan sejumlah “uang nganggur” atau idle money untuk kebutuhan jangka panjang dan bukan merupakan uang yang digunakan untuk kebutuhan lainnya, apalagi kebutuhan sehari-hari.

Namun demikian, pada kenyataannya banyak orang yang ingin berinvestasi jangka pendek dengan tingkat likuiditas yang tinggi, namun mengharapkan tingkat imbal hasil yang optimal.

Bagi Anda yang baru memulai investasi reksadana, maka sangat penting untuk menentukan tujuan investasi yang akan dicapai. Jika tujuan investasi jangka panjang maka komposisi reksadana saham akan lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap yang nilai imbal hasilnya tidak sebesar reksadana saham.

Sebaliknya, jika tujuan investasi untuk jangka pendek hingga menengah, maka komposisi reksadana pasar uang dan pendapatan tetap akan lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana saham, agar mampu tumbuh stabil dan likuiditas terjaga.

Kenali Profil Risiko

Berkaitan dengan tujuan yang telah dipilih maka profil risiko sangat menentukan komposisi pembagian investasi reksadana Anda. Sebagai informasi, terdapat empat jenis kategori profil risiko.

1. Konservatif. Pada profil risiko ini, investor sangat mengutamakan keutuhan nilai pokok investasi dengan risiko fluktuasi yang sangat rendah, terutama untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bulanan. Komposisi yang tepat untuk profil risiko ini adalah reksadana pasar uang pada kisaran antara 80 hingga 90 persen, sedangkan sisanya pada reksadana pendapatan tetap antara 10 hingga 20 persen.

2. Konservatif moderat. Pada profil risiko ini, investor masih tetap mengutamakan tingkat keutuhan nilai pokok investasi. Namun masih bersedia menerima fluktuasi investasi jangka pendek untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih baik dibandingkan dengan produk perbankan. Komposisi yang tepat untuk profil risiko ini adalah 60 hingga 70 persen pada reksadana pasar uang, dan 30 hingga 40 persen pada reksadana pendapatan tetap.

3. Moderat agresif. Pada profil risiko ini, ciri utamanya adalah investor mulai berani mencoba alternatif untuk mendapatkan hasil investasi yang relatif tinggi, dan bersedia menerima risiko fluktuasi investasi yang juga relatif tinggi. Pada jenis profil risiko moderat agresif, komposisi yang tepat adalah 40 hingga 50 persen pada reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap, dan 50 hingga 60 persen pada reksadana campuran atau saham.

4. Agresif. Pada profil risiko ini,ciri utamanya adalah investor sangat mengutamakan hasil investasi yang tinggi dalam jangka panjang dan siap menerima tingginya risiko investasi. Pada jenis profil risiko agresif, komposisi yang tepat ialah 70 hingga 80 persen pada instrumen reksadana saham, dan 20 hingga 30 persen pada reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua