SNMPTN Dibuka, Begini Cara Siapkan Tabungan Pendidikan Kuliah Anak di Reksadana
Dengan investasi Rp50.000 per hari atau Rp1,5 juta per bulan dalam 11 tahun akan jadi berapa?
Dengan investasi Rp50.000 per hari atau Rp1,5 juta per bulan dalam 11 tahun akan jadi berapa?
Bareksa.com - Pendaftaran SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2020 melalui registrasi akun LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri) sesuai jadwal akan dibuka hari ini, Senin (02/12/2019) pukul 15.00 WIB.
Registrasi akun LTMPT merupakan kebijakan baru penerimaan mahasiswa baru tahun 2020. Setiap sekolah dan siswa harus memiliki akun di LTMPT untuk bisa mengikuti seleksi melalui jalur SNMPTN 2020. Hal ini penting untuk diketahui peserta SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN.
Kebijakan pembuatan ini disebut sebagai single sign on (SSO) yang merupakan tahap awal pendaftaran SNPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020. Kebijakan ini mewajibkan setiap peserta memiliki akun LTMPT dengan melakukan registrasi akun melalui laman portal.ltmpt.ac.id.
Promo Terbaru di Bareksa
Waktu untuk registrasi akun LTMPT dibagi menjadi dua, yaitu untuk PDSS dan SNMPTN, dilaksanakan tanggal 2 Desember 2019 sampai 7 Januari 2020 dan registrasi akun LTMPT untuk UTBK dan SBMPTN dilaksanakan tanggal 7 Februari - 5 April 2020.
Dikutip dari siaran pers LTMPT, penerimaan mahasiswa baru PTN tahun 2020 dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Rincian kuota yaitu SNMPTN 20 persen, SBMPTN 40 persen, dan Seleksi Mandiri 30 persen dari daya tampung PTN.
Inflasi Pendidikan
Di sisi lain, lolos SNMPTN belum tentu memastikan pembayaran biaya kuliah akan murah, meski pun para siswa berprestasi berpeluang mendapatkan bantuan biaya pemerintah. Para orangtua yang anaknya lolos dalam SNMPTN 2020 tentu dituntut untukmempersiapkan biaya pendidikan berikut biaya hidup sang anak.
Setiap tahun, biaya pendidikan pasti melambung. Kenaikan biaya atau inflasi pendidikan umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional. Kenaikannya bisa mencapai dua kali lipat laju inflasi tahunan atau bahkan lebih.
Sumber: howmuch.net
Menurut penelusuran Bareksa, inflasi pendidikan bisa mencapai 20 persen setiap tahun. Bahkan dalam 20 tahun terakhir, biaya kuliah (college tuition& fees) nyaris melonjak mencapai 200 persen atau tiga kali lipat.
Karena itu, agar tidak menjadi beban, orang tua selayaknya harus mulai mempersiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin dengan cara berinvestasi demi mengejar laju inflasi. Salah satu kendaraan investasi yang tepat untuk mengembangkan dana untuk biaya pendidikan ialah reksadana.
Simulasi Reksadana
Bagi para orang tua yang saat ini tengah mempersiapkan dana pendidikan anak dengan jangka waktu panjang, misalnya untuk jenjang pendidikan 11 tahun, dapat memilih reksadana jenis saham yang memang paling cocok untuk tujuan jangka panjang (di atas 5 tahun).
Mari coba kita ilustrasikan dengan simulasi investasi pada salah satu reksadana saham yang tersedia marketplace investasi Bareksa, yaitu reksadana Schroder Dana Prestasi.
Sumber: Bareksa
Sebagai contoh, kita berinvestasi reksadana saham ini untuk persiapan pendidikan anak masuk sekolah dasar. Investasi dimulai sejak anak usia 7 tahun hingga anak usia kuliah sekitar 18 tahun, maka ada jangka waktu sebelas tahun untuk berinvestasi.
Pada investasi awal sisihkan Rp50.000 per hari atau Rp1,5 juta per bulan, kemudian hal tersebut dilakukan secara rutin setiap setiap bulannya selama sebelas tahun.
Maka setelah sebelas tahun, kira-kira berapa uang akan bertumbuh?
Sumber: Bareksa
Dari hasil simulasi investasi Bareksa, dana pokok investasi untuk pendidikan selama 11 tahun telah terkumpul Rp198 juta. Tidak hanya itu, karena kita berinvestasi di reksadana, maka dana investasi tersebut berpotensi meningkat jadi Rp305,66 juta atau bertumbuh sekitar 54,37 persen. Tentunya, keuntungan investasi ini lebih siap digunakan untuk menghadapi inflasi biaya pendidikan dibandingkan dengan tabungan di bank biasa.
Pada dasarnya, berinvestasi untuk kebutuhan biaya pendidikan anak yang dilakukan orang tua akan lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan hanya sekadar menyimpan uang. Sebab, dengan berinvestasi tentunya dana pokok modal kita akan berkembang sehingga mampu mengimbangi inflasi yang terjadi pada dana pendidikan.
Kini, saatnya membeli reksadana tapi, reksadana apa yang paling cocok untuk biaya pendidikan? Jawabnya sangat tergantung dari kondisi dan keadaan Anda. Makanya, perlu memahami dulu risiko reksadana dan profil risiko Anda. Tujuannya, untuk mengukur kemampuan Anda dalam menghadapi risiko yang muncul.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.
Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang. Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.