Bareksa.com - Tahukah kamu kalau ternyata sekuel Frozen 2 yang sudah tayang di Indonesia sejak 21 November 2019, mengambil latar Norwegia sebagai inspirasi pembuatan ceritanya? Kamu bisa berkunjung ke Norwegia untuk melihat langsung kondisi geografis, pemandangan alam, dan tempat-tempat seperti yang ada dalam film animasi Frozen II.
Norwegia ialah sebuah negara Nordik di Semenanjung Skandinavia bagian ujung barat yang berbatasan dengan Swedia, Finlandia, dan Rusia. Pantainya yang berada di Samudera Atlantik Utara dan Laut Barents adalah lokasi dari fyord terkenal. Negara seluas 385 ribu kilometer tersebut memiliki populasi 4,9 juta jiwa atau negara dengan kepadatan penduduk terendah kedua di Eropa. Ibu kotanya adalah Oslo dan merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di luar Timur Tengah.
Nah, berikut sejumlah kondisi dan tempat-tempat di Norwegia yang dijadikan inspirasi kisah dalam Frozen II, antara lain kondisi geografis dan pemandangan Arandelle, negeri yang dipimpin Elsa. Menurut Art Director Frozen, Michael Giaimo seperti dikutip Detik Travel (23/11/19), Arandelle merupakan perpaduan antara Trondheim, Bergen, desa dalam dongeng Balestrand dan Oslo di Norwegia.
Sementara itu dari sisi bangunan, Kastil Arandelle atau tempat tinggal Elsa dan Anna yang seorang putri dari kerajaan, desainnya terinspirasi dari Akershus Fortress yang berada di Oslo, Norwegia. Mengutip Tribun Travel (26/11/19), baik desain interior maupun eksterior antara Kastil Arandelle dengan Akershus Fortress, sangat mirip yakni bangunan dari kayu dengan pola bata pada dinding kastilnya.
Di sisi lain latar dari negeri tertutup salju pada adegan Elsa kabur dari Arandelle, kata Penata artistik Frozen, Michael Giaimo terinspirasi dari sebuah tempat bernama Roros. Hal serupa nampak juga mengenai pemandangan cantik dengan laut, air terjun, dan tebing-tebing tinggi yang nampak menawan di film Frozen, juga bisa dilihat mata langsung di Sogn og Fjordane di Norwegia.
Sementara mengenai keramaian aktivitas perdagangan yang ada di Kerajaan Arandelle pada film Frozen, terinspirasi dari pusat perdagangan tua Bryggen yang terletak di Bergen, Norwegia. Lokasi dimaksud bahkan sudah ditetapkan oleh UNESCO menjadi satu situs sejarah.
Bagi kamu yang familiar dengan adegan penobatan Elsa sebagai Ratu Arandelle, peristiwa itu nampak dilakukan di bangunan seperti gereja. Ternyata, bangunan tersebut terinspirasi dari Gereja St. Olaf yang berada di Norwegia. Bahkan, nama gereja tersebut juga sama dengan tokoh manusia salju yang ada pada film Frozen.
Terakhir, untuk kamu yang sudah nonton Frozen, tentunya ingat Sven, rusa peliharaan Kristoff kan? Tokoh ini merupakan rusa adaptasi dari rusa-rusa yang berada di Arktik Svalbard, Norwegia. Asal tahu saja, Svalbard merupakan wilayah paling utara Norwegia yang terletak di Samudera Arktik.
Simulasi Nabung Reksadana
Penasaran ingin melihat langsung Norwegia? Ayo bergegas lakukan persiapan khususnya mempersiapkan dananya.
Social junkee di laman blog-nya menyebutkan traveling ke Norwegia selama 7 hari, setidaknya membutuhkan dana Rp51,24 juta. Diceritakan, list kebutuhan dana dalam perjalanan yang dilakukan pada Mei 2018 yakni untuk tiket pesawat Rp24 juta, hotel Rp12 juta, makan sekitar Rp3,5 juta, transportasi lokal Rp1,74 juta, local tour Rp10 juta, dan biaya lain-lain Rp2 juta.
Ada juga traveller menyebutkan bisa jalan-jalan ke Norwegia dengan budget di bawah Rp50 juta, tapi ada juga yang keluarkan kocek hingga di atas Rp60 juta. Pada prinsipnya, besaran kebutuhan dana travellingmu tergantung dengan cara travellingmu seperti apa.
Misalkan kamu memperkirakan kebutuhan biaya perjalanan travellingmu Rp52 juta dan kamu memutuskan menyiapkan dana dengan cara nabung di reksadana. Produk reksadana yang disarankan untuk jangka waktu di atas 3 tahun adalah reksadana campuran dengan profil risiko menengah tinggi.
Berdasarkan data Bareksa, top 5 reksadana campuran berhasil membukukan imbal hasil 22,24 persen hingga 52,15 persen dalam 3 tahun terakhir (per 26 November 2019). Jika dirata-ratakan imbal hasilnya 35,02 persen dalam 3 tahun atau sekitar 11,67 persen per tahun.
Top 5 Reksadana Campuran 3 Tahun Terakhir (per 26 November 2019)
Sumber : Bareksa
Misalkan saja kamu berkomitmen untuk berinvestasi di reksadana Rp1,2 juta per bulan, atau setara Rp40.000 per hari hari selama tiga tahun, dengan nilai investasi awal Rp500.000. Dana tersebut kemudian kamu tempatkan di reksadana campuran.
Kemudian kita gunakan Kalkulator Investasi Bareksa dengan memasukkan jangka waktu 36 bulan dan return yang diharapkan 11,67 persen per tahun.
Sumber : Bareksa
Dari hasil penghitungan Kalkulator Investasi Bareksa, dalam 36 bulan (3 tahun) dana pokok investasi yang berhasil kita kumpulkan mencapai Rp43,7 juta.
Tidak hanya itu, karena kita menempatkan investasi di reksadana, maka berpotensi meraih imbal hasil Rp8,43 juta. Sehingga total dana pokok dan imbal hasil investasi yang berhasil kita kumpulkan mencapai Rp52,13 juta. Dana itu sudah memenuhi target modal kita untuk bisa travelling ke Norwegia mengunjungi tempat-tempat yang jadi insipirasi film Frozen.
Sumber : Bareksa
Ternyata tidak susah bukan untuk berinvestasi dan mendapatkan imbal hasil optimal. Potensi imbal hasil investasi di reksadana jauh lebih maksimal dibandingkan nabung biasa di bank atau deposito. Tidak hanya itu, imbal hasil reksadana juga tidak dipotong pajak karena bukan merupakan objek pajak. Sedangkan imbal hasil deposito masih harus dipotong pajak 20 persen.
Jika kamu memutuskan tidak jadi travelling ke Norwegia pun, dengan dana senilai Rp52,13 juta, bisa kamu gunakan untuk kebutuhan lainnya yang lebih mendesak. Misalnya untuk modal pergi haji, umroh, tambahan biaya uang muka pembelian rumah, biaya pendidikan anak, modal usaha, atau kebutuhan urgent lainnya.
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Reksadana yang dipilih, bisa disesuaikan dengan karakter kamu apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kamu kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Sementara jika kamu cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Terakhir, jika kamu cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.