Bareksa.com - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, mengumumkan telah menerbitkan visa umroh sebanyak 1.050.665 hingga 9 November (12 Rabiul Awwal) untuk musim umroh ini.
Dilansir Saudi Gazette (11/11/2019), total jumlah jemaah yang tiba di Arab Saudi mencapai 838.464, dan jumlah jemaah yang saat ini sedang berada di Arab Saudi mencapai 298.002.
Dalam laporan statistik, Kementerian Haji menyatakan mayoritas jemaah atau 806.251 orang datang melalui bandara. Adapun jemaah yang datang melalui darat 32.210 jemaah, dan hanya 3 jemaah yang datang melalui pelabuhan laut.
Laporan tersebut juga menunjukkan 540.463 jemaah sudah meninggalkan Arab Saudi usai menjalankan ibadah umroh. Sepanjang musim umroh terakhir yang dimulai pada akhir Oktober 2018, tercatat lebih dari 7 juta jemaah warga negara asing menjalankan ibadah umroh. Jumlah jemaah terbesar berasal dari Pakistan, kemudian diikuti Indonesia dan India. Musim umroh kali ini dimulai pada Agustus 2019.
Perlu diketahui, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah merevisi beberapa aturan tentang umroh, yang memungkinkan perpanjangan program umroh dan beragam paket layanan, melalui portal pusat pemesanan bernama "Maqam".
Maqam adalah platform portal online di mana umat Islam dari seluruh dunia bisa mendaftar program paket umroh secara digital. Portal ini juga menyediakan informasi tentang perbandingan harga paket antara penyedia layanan, status pemesanan tiket penerbangan dan hotel, hingga pendaftaran visa elektronik tanpa harus mendatangi kantor kedutaan.
Dengan sistem ini, para jemaah, pengunjung, hingga penyedia layanan, hotel dan perusahaan penerbangan dapat melakukan kontrak langsung melalui platform global. Portal ini juga memungkinkan penerbitan visa elektronik tanpa dokumen. Ini merupakan koordinasi antara Kementerian Haji, Kementerian Luar Negeri dan Pusat Informasi Nasional Arab Saudi.
Otoritas Statistik Arab Saudi sebelumnya mengumumkan total jemaah haji pada tahun 1440 Hijriyah atau 2019 ini mencapai 2,48 juta, naik 4,96 persen atau bertambah 117.731 jemaah dibandingkan tahun sebelumnya 2,37 juta jemaah. Dari angka itu, sebanyak 1.855.027 atau 67 persen merupakan jemaah haji asal luar negeri dan 634.379 merupakan jemaah dari dalam negeri.
Untuk jemaah umroh, pemerintah Arab Saudi menargetkan 7-8 juta jemaah tahun ini. Tahun depan ditargetkan 10 juta jemaah umroh. Adapun jumlah jemaah umroh asal Indonesia tahun ini diperkirakan 1,1 juta atau tidak jauh berbeda dibandingkan 2018. Dalam visi Pemerintah Arab Saudi 2030, mereka menargetkan kapasitas untuk bisa melayani 30 juta jemaah umroh per tahun pada 2030.
Dilansir dalam laporan Umrah Statistics Bulletin, umroh adalah salah satu kunci pembangunan ekonomi riil dan komprehensif pemerintah Arab Saudi. "Jadi umroh adalah salah satu pilar kunci dalam Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 untuk merealisasikan target jumlah jemaah menjadi 30 juta per tahun pada 2030," ungkap laporan tersebut dikutip Bareksa.
Dengan meningkatnya jumlah jemaah umroh maka akan menghasilkan pendapatan cukup besar bagi Pemerintah Arab Saudi. Sebab secara geografis, lokasi Arab Saudi strategis di antara benua-benua di dunia, sehingga menawarkan akses tanpa batas kepada lebih dari 1,2 miliar penduduk Muslim seluruh dunia yang ingin menunaikan umroh.
Seiring visi tersebut, pemerintah Saudi ingin memulihkan ekonominya di berbagai bidang, termasuk upaya mereka dalam pengembangan dan perluasan bandara dan pelabuhan, pembangunan perkotaan, serta menciptakan ribuan lapangan kerja dan peluang investasi.
Laporan Saudi Vision 2030 menyebut, Pemerintah Arab Saudi telah memperluas kapasitas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi guna melipatgandakan jumlah jemaah umroh. Dengan pembangunan ini, Pemerintah Saudi ingin memperbaiki kualitas pelayanan terhadap jemaah umroh. Pada 2020, mereka menargetkan 15 juta jemaah umroh per tahun dan para jemaah bisa mendapatkan pengalaman umroh yang memuaskan.
Cara Siapkan Tabungan Umroh
Punya cita-cita untuk menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci? Di platform Bareksa Umroh tersedia beberapa paket perjalanan umroh yang bisa dipilih, antara lain paket Barokah, Karomah, Kamilah, Milad, Ramadhan, hingga paket Hemat 12 Hari.
Untuk paket Hemat yang senilai Rp21,5 juta, fasilitas yang akan didapatkan :
-Tiket Pesawat Ekonomi Jakarta-Jeddah (PP)
- Visa Umrah
- Manasik
- Akomodasi (Hotel) dan Transportasi (Bis) Sesuai Paket Selama Program
- Ziarah (Makkah, Madinah dan Jeddah)
- Pembimbing Ibadah (Muthawif)
- Air Zam-Zam 5 (Lima) Liter
- Makan 3X Sehari
- Umrah 2X
- City Tour
- Asuransi Perjalanan
- Handling & Perlengkapan
Kita coba lakukan simulasi investasi di reksadana syariah dengan menggunakan kalkulator investasi Bareksa. Untuk menyiapkan dana pokok investasi Rp21,5 juta dalam jangka waktu 24 bulan misalnya, kita mesti menabung Rp895.834 per bulan atau setara Rp29.861 per hari.
Angka itu setara dengan harga sebungkus rokok yang mencapai Rp25.000 hingga Rp29.000. Dana itu kemudian kita tempatkan di reksadana syariah yang berpotensi memperoleh imbal hasil di atas 5 persen per tahun.
Saat ini di Bareksa Umroh tersedia tiga produk reksadana pasar uang syariah yang bisa dipilih. Yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Syailendra Sharia Money Market Fund.
Ketiga reksadana tersebut dalam sebulan terakhir memberikan imbal hasil 0,43-0,5 persen dalam sebulan terakhir (per 9 Oktober 2019). Artinya jika disetahunkan, maka ketiga reksadana tersebut berpeluang memberikan imbal hasil antara 5,16 persen hingga 6 persen.
Sumber : Bareksa
Dalam jangka 2 tahun, maka dana pokok investasi di reksadana syariah yang senilai Rp21,5 juta sudah mencukupi biaya kita untuk umroh dengan paket Hemat 12 hari.
Tidak hanya itu, karena kita menempatkan dana di reksadana pasar uang syariah, maka berpotensi memperoleh imbal hasil. Misalkan kita masukkan potensi imbal hasil yang diharapkan 5 persen tahun, yang merupakan angka median rata-rata imbal hasil reksadana pasar uang syariah.
Dana pokok Anda selama 2 tahun di reksadana pasar uang syariah telah bertumbuh menjadi Rp22,562.403. Artinya tabungan umroh tersebut berpotensi meraih imbal hasil Rp1,06 juta yang bisa digunakan untuk tambahan uang saku untuk membiayai perjalanan umroh kita. Nilai itu jauh lebih baik jika hanya di tabungan syariah biasa atau bahkan deposito.
Tidak terasa bukan, hanya dengan Rp29 ribuan per hari yang setara dengan harga sebungkus rokok, kita bisa menabung untuk biaya umrah. Menabung di reksadana syariah juga halal dan bebas riba sesuai fatwa MUI.
Tertarik untuk mencoba?
Untuk diketahui, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang mengoperasikan marketplace investasi terintegrasi Bareksa.com, pada 10 Juli 2019 secara resmi telah meluncurkan Bareksa Umroh, platform yang menawarkan layanan rencana simpanan di reksa dana syariah untuk membiayai perjalanan ibadah umrah. Informasi selengkapnya mengenai Bareksa Umroh klik tautan ini
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.