Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa, Untung Dua Digit YTD
Saat pasar saham tertekan, pasar obligasi domestik justru menguat sehingga mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap
Saat pasar saham tertekan, pasar obligasi domestik justru menguat sehingga mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap
Bareksa.com - Tak terasa pasar saham Indonesia telah memasuki bulan kesepuluh perdagangan pada tahun ini. Sembilan bulan berlalu, bursa saham domestik telah mengalami berbagai macam pasang surut yang pada akhirnya menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,41 persen year to date (YtD) per 30 September 2019.
Koreksi yang terjadi pada IHSG sejak awal tahun hingga akhir periode kuartal ketiga 2019, nyatanya jauh bertolak belakang dengan kinerja pasar obligasi domestik yang tercermin dari Indonesia Composite Bond Index (ICBI) yang justru telah melesat 11,44 persen YtD.
Meroketnya kinerja pasar obligasi Tanah Air tentu membawa berkah tersendiri bagi kinerja reksadana pendapatan tetap, yang sebagaimana diketahui minimal 80 persen portofolionya terdapat instrumen obligasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan indeks Bareksa, reksadana pendapatan tetap mengalami kenaikan 7,09 persen YtD, sementara itu rata-rata reksadana pendapatan tetap syariah melaju 7,94 persen YtD.
Perbandingan Indeks Reksadana Pendapatan Tetap dan Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah (30 Desember 2018 - 30 September 2019)
Sumber: Bareksa
Satu hal yang cukup menarik, di saat indeks acuannya mencatatkan pertumbuhan satu digit, ternyata beberapa produk reksadana pendapatan tetap yang dijual Bareksa mampu mencetak kinerja yang sangat memuaskan. Kelima produk ini berhasil mencatatkan pertumbuhan dua digit!
Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap YtD 2019 (per 30 September 2019)
Sumber: Bareksa
Berikut ulasan masing-masing produk.
1. Syailendra Fixed Income Fund
Reksadana pendapatan tetap yang menjadi juara sejak awal tahun hingga akhir September 2019 ditempati oleh Syailendra Fixed Income Fund dengan return 10,82 persen YtD.
Produk yang dikelola oleh PT Syailendra Capital ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp118,92 miliar.
Kinerja NAB Syailendra Fixed Income Fund (31 Desember 2018 - 30 September 2019)
Sumber: Bareksa
Syailendra Fixed Income Fund bertujuan untuk memperoleh pendapatan investasi terutama dari Efek-efek bersifat Utang yang dipilih secara selektif.
Syailendra Fixed Income Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 8 Desember 2011 ini bekerja sama dengan bank kustodian Standard Chartered Bank.
2. Cipta Bond
Reksadana pendapatan tetap dengan kinerja terbaik nomor dua hingga kuartal ketiga 2019 ini ditempati oleh Cipta Bond dengan return 10,17 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan Rp56,65 miliar.
Kinerja NAB Cipta Bond (31 Desember 2018 - 30 September 2019)
Sumber: Bareksa
Cipta Bond bertujuan untuk memberikan alternatif investasi dengan tingkat pengembalian yang kompetitif kepada investor dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang dalam mata uang Rupiah.
Cipta Bond dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 18 Juni 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk.
3. Sucorinvest Bond Fund
Reksadana pendapatan tetap dengan kinerja terbaik nomor tiga hingga kuartal ketiga 2019 ini ditempati oleh Sucorinvest Bond Fund dengan return 10,16 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan Rp76,26 miliar.
Kinerja NAB Sucorinvest Bond Fund (31 Desember 2018 - 30 September 2019)
Sumber: Bareksa
Sucorinvest Bond Fund bertujuan untuk memberikan suatu tingkat pengembalian yang menarik dengan memelihara stabilitas modal dengan berinvestasi pada instrumen berpendapatan tetap.
Sucorinvest Bond Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 7 Desember 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
4. Victoria Obligasi Negara
Reksadana pendapatan tetap dengan kinerja terbaik nomor empat hingga kuartal ketiga 2019 ini ditempati oleh Victoria Obligasi Negara dengan return 10,15 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Victoria Manajemen Investasi ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp4,35 miliar.
Kinerja NAB Victoria Obligasi Negara (31 Desember 2018 - 30 September 2019)
Sumber: Bareksa
Victoria Obligasi Negara bertujuan untuk melakukan investasi ke dalam efek bersifat utang yang di terbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia, untuk mendapatkan imba hasil yang optimal.
Victoria Obligasi Negara dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 16 Agustus 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
5. Manulife Obligasi Negara Indonesia II
Reksadana pendapatan tetap dengan kinerja terbaik nomor lima hingga kuartal ketiga 2019 ini ditempati oleh Manulife Obligasi Negara Indonesia II dengan return 10,10 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan Rp1,64 triliun.
Kinerja NAB Manulife Obligasi Negara Indonesia II (31 Desember 2018 - 30 September 2019)
Sumber: Bareksa
Manulife Obligasi Negara Indonesia II bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang stabil dengan risiko seminimal mungkin dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia dalam mata uang Rupiah.
Manulife Obligasi Negara Indonesia II dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp10.000. Produk yang diluncurkan sejak 23 Januari 2009 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
Perlu diingat, reksadana pendapatan tetap memiliki risiko yang moderat dengan potensi keuntungan yang moderat dan cocok untuk investasi jangka pendek hingga menengah. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. (KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.