Bareksa.com - Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menyentuh level tertinggi dalam 10 pekan terakhir. Harapan damai dagang Amerika Serikat (AS)-China yang terjaga membuat harga komoditas ini terkerek.
Pada perdagangan Kamis (8/8/2019) pukul 12:00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (BMDEX) menguat 0,29 persen ke MYR 2.110 per ton (US$504,78 per ton). Sehari sebelumnya, harga CPO ditutup menguat 0,1 persen.
Penguatan harga CPO hari ini disebabkan oleh kenaikan harga minyak kedelai. Di bursa Chicago Board of Trade (CBOT), harga minyak kedelai acuan kontrak pengiriman September ditutup melesat pada perdagangan kemarin.
Perlu diketahui minyak kedelai merupakan saingan sejati dari minyak sawit. Hampir seluruh fungsi minyak sawit dapat diganti oleh minyak kedelai. Alhasil, pergerakan harga kedelai biasanya akan memberi pengaruh searah pada harga CPO.
Sementara, penutupan perdagangan kontrak berjangka (futures) kedelai AS terjadi pada dini hari waktu Indonesia. Perdagangan futures CPO di Malaysia dilakukan pada rentang waktu 09:30-17:00 WIB. Dengan demikian, dampak dari sentimen pergerakan harga perdagangan kedelai memiliki jeda satu sesi perdagangan dengan CPO.
Kenaikan harga kedelai dipengaruhi oleh harapan damai dagang AS-China yang kembali muncul. Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan Presiden AS, Donald Trump, masih ingin melanjutkan dialog dagang dan membuka kemungkinan untuk memberi ruang pada pelonggaran bea impor produk China.
Sebelumnya Trump telah mengumumkan rencana pengenaan tarif baru 10 persen atas produk impor asal China senilai US$300 miliar yang sebelumnya tidak terdampak perang dagang dalam sebuah cuitan melalui akun Twitter @realDonaldTrump. Wall Street Journal (WSJ) mengabarkan cuitan tersebut Trump buat meskipun sebagian besar penasihatnya menentang keputusan penerapan tarif baru.
Harga CPO Naik, Reksadana Saham Ini Punya Emiten CPO
Sejak awal tahun hingga kemarin, Sucorinvest Sharia Equity Fund memang memiliki kinerja cukup cemerlang dengan mencatatkan kenaikan 15,18 persen year to date (YtD),sekaligus menjadi juara sebagai reksadana saham dengan return tertinggi di Bareksa year to date di tahun 2019.
Hingga Juni 2019, Sucorinvest Sharia Equity Fund juga telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp161,7 miliar.
Sumber : Bareksa.com
Sucorinvest Sharia Equity Fund bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan dalam jangka panjang pada saham berbasis syariah dengan melakukan investasi minimum 25 persen dari net asset value (NAV) diinvestasikan pada saham-saham berkapitalisasi kecil – menengah yang memiliki pertumbuhan bisnis yang baik.
Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu 80 persen hingga 100 persen dalam ekuitas domestik dan antara 0 persen hingga 20 persen dalam instrumen pasar uang domestik.
Melansir fund fact sheet per Juni 2019, beberapa saham lain yang terdapat dalam portofolio Sucorinvest Sharia Equity Fund antara lain :
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- PT BISI International Tbk (BISI)
- PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
- PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI)
- PT Samindo Resources Tbk (MYOH)
Sebagai informasi, Sucorinvest Sharia Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 8 November 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA02/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.