Bareksa.com - Posisi teratas dalam indusri manajemen investasi Tanah Air kembali mengalami perubahan posisi per Mei 2019. Seperti diketahui, terdapat dua perusahaan besar yang memiliki reputasi baik dalam industri pengelolaan reksadana ini sering kali salip-menyalip dalam hal total dana keloaan (asset under management/AUM) terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), posisi teratas perusahaan manajemen aset dengan AUM terbesar periode Mei 2019 ditempati oleh PT Mandiri Manajemen Investasi atau Mandiri Investasi dengan AUM Rp42,37 triliun. Sementara di peringkat kedua ditempati oleh PT Schroder Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia dengan dana kelolaan Rp42,22 triliun.
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Adapun sebulan sebelumnya, tepatnya pada April 2019 posisi tersebut bertolak belakang di mana PT Schroder Investment Management Indonesia saat itu memimpin dengan Rp42,77 triliun, sementara PT Mandiri Manajemen Investasi dengan Rp42,11 triliun.
Berdasarkan tabel tersebut, jika diperhatikan sejak awal tahun ini PT Schroder Investment Management Indonesia berhasil unggul pada tiga periode yakni di bulan Januari, Februari, dan April. Sedangkan PT Mandiri Manajemen Investasi berhasil unggul pada dua periode yakni pada Maret dan Mei.
Sekilas PT Mandiri Manajemen Investasi
PT Mandiri Manajemen Investasi atau yang lebih dikenal sebagai Mandiri Investasi didirikan pada Desember 2004 setelah memisahkan diri (spin-off) dari PT Mandiri Sekuritas. Mandiri Investasi, yang merupakan bagian dari grup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, adalah manajer investasi nasional terbesar yang berpengalaman di bidang pengelolaan portofolio investasi sejak 1993.
Sumber: Bareksa
Per Mei 2019, perusahaan yang berkantor pusat di Plaza Mandiri Lt. 29, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav.36-38 ini mengelola 148 produk reksadana, di mana 8 di antaranya juga dijual melalui Bareksa.
Lima besar produk reksadana Mandiri Investasi yang mencatatkan dana kelolaan terbesar per April 2019 yakni reksadana pasar uang Mandiri Investa Pasar Uang yang membukukan AUM Rp6,2 triliun, kemudian reksadana saham Mandiri Saham Atraktif Rp5,06 triliun, reksadana pendapatan tetap Mandiri Obligasi Utama Rp1,54 triliun, reksadana saham Mandiri Investa Atraktif Rp1,28 triliun dan reksadana pendapatan tetap Mandiri Obligasi Utama 2 sebesar Rp1,04 triliun.
Sumber : Bareksa
Sekilas PT Schroder Investment Management Indonesia
Schroders hadir sejak tahun 1991. PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders Indonesia) merupakan manajer investasi yang 99 persen persen sahamnya dimiliki oleh Schroders Plc dan telah menerima izin manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan/OJK (d/h BAPEPAM-LK) No. KEP-04/PM/MI/1997 tertanggal 25 April 1997.
Perusahaan menyediakan jasa dan layanan investasi yang komprehensif untuk membantu nasabah memenuhi tujuan keuangan. Per Desember 2018, Schroders Indonesia mengelola dana sebesar Rp87,09 trilliun untuk klien-klien ritel maupun institusi seperti dana pensiun, perusahaan asuransi dan lembaga sosial.
Sumber: Bareksa
Per Mei 2019, perusahaan yang berkantor pusat di Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 30th Floor Jalan Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta ini mengelola 27 produk reksadana, di mana 13 di antaranya juga dijual melalui Bareksa.
Lima besar produk Schroders yang membukukan dana kelolaan terbesar per April 2019 yakni reksadana saham Schroder Dana Prestasi Plus Rp 16,65 triliun , Schroder Dana Prestasi Rp4,88 triliun, reksadana campuran Schroder Dana Campuran Progresif Rp2,15 triliun, reksadana saham Schroder 90 Plus Equity Fund Rp2,14 triliun, serta reksadana campuran Schroder Dana Terpadu II Rp1,94 triliun.
Sumber : Bareksa
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.