Bareksa.com – Dana kelolaan reksadana secara industri masih tumbuh tipis atau mencapai 1,16 persen secara year to date hingga April 2019. Dalam empat bulan ini, dana kelolaan reksadana secara industri mencapai Rp513,2 triliun dari posisi akhir tahun 2018 Rp507,3 triliun.
Meski begitu, salah satu jenis reksadana yakni reksadana pasar uang tumbuh tinggi. Mengacu data Bareksa, dana kelolaan reksadana pasar uang naik 28,21 persen secara year to date dari posisi akhir 2018 yang sebesar Rp45,6 triliun menjadi Rp58,4 triliun.
Tak hanya itu, pertumbuhan reksadana pasar uang secara unit naik lebih tinggi atau mencapai 29,89 persen. Adapun jumlah produk reksadana pasar uang mencapai 190 produk atau naik 9,2 persen dari posisi akhir tahun 2018 sebanyak 174 produk.
Trend of Money Market Fund (AUM in IDR Trilion)
Sumber: Bareksa.com
Menanggapi data terbaru industri reksadana, Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma menyampaikan pertumbuhan reksadana pasar uang harus dilihat dari berbagai sisi. Salah satunya dari sisi investor.
“Tumbuh karena investor ritel atau kah investor institusi?” katanya di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019.
Selain itu, lanjut dia, reksadana pasar uang ada yang pertumbuhan satu tahunnya naik ada juga yang turun. Di sisi lain, perlu melihat juga apakah memang ada shifting dari produk lainnya.
Dia pun menilai, prospek reksadana pasar uang akan dipengaruhi tren penurunan suku bunga simpanan. Sehingga, Vivian cukup yakin, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap punya momentum untuk naik.
“Apalagi lihat bulan Mei sedang turun-turunnya. Investor Indonesia sudah pintar, saat naik tinggi jual, saat turun beli,” imbuh dia.
Masih berdasarkan catatan Bareksa, tren dana kelolaan reksadana pendapatan tetap secara year to date hingga April 2019 baru bertumbuh 2,2 persen. Sementara, dana kelolaan reksadana saham mengalami penurunan 1,22 persen.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.