Juarai AUM Reksadana Pasar Uang, Ini Ulasan Kinerja Mandiri Investa Pasar Uang

Bareksa • 14 May 2019

an image

Produk yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi tersebut hingga April 2019 mencatatkan AUM Rp6,2 triliun

Bareksa.com - Industri reksadana pasar uang di Indonesia mengalami pertumbuhan cukup signifikan pada April 2019. Dana kelolaan (asset under management/AUM) mencatatkan kenaikan 7,71 persen secara bulanan dari yang sebelumnya Rp54,25 triliun per Maret 2019, menjadi Rp58,43 triliun per April 2019.

Dari sekitar 173 produk reksadana pasar uang yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mandiri Investa Pasar Uang menjadi produk reksadana pasar uang yang memiliki AUM terbesar dibandingkan produk lainnya.

Produk yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi tersebut, hingga April 2019 mencatatkan AUM Rp6,2 triliun atau memiliki pangsa pasar 10,61 persen dari keseluruhan AUM industri reksadana pasar uang.


Sumber : Bareksa

Sebagai informasi, Mandiri Investa Pasar Uang bertujuan untuk memberikan tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat sekaligus memberikan tingkat pendapatan investasi yang menarik.

Kebijakan investasinya yaitu 100 persen pada instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta pada obligasi yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Berdasarkan fund fact sheet per Maret 2019, komposisi portofolio aset dari Mandiri Investa Pasar Uang terdiri dari 50,57 persen obligasi jatuh tempo <1 tahun, dan 49,43.

Beberapa kepemilikan terbesarnya antara lain :

• PT Bank DKI (deposito)
• PT Bank Sulselbar (deposito)
• PT Indosat Tbk (obligasi)
• PT Sarana Multigriya Finance (obligasi)
• PT WOM Finance Tbk (obligasi)

Dari sisi kinerja, hingga kuartal I 2019 Mandiri Investa Pasar Uang mencatatkan pertumbuhan 1,39 persen, berhasil mengalahkan tolok ukur (benchmark) time deposit tenor 1 bulan 1,24 persen.

Di sisi lain, jenis reksadana ini juga memiliki beberapa faktor risiko utama antara lain :

• Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik
• Risiko wanprestasi
• Risiko likuiditas
• Risiko berkurangnya nilai aktiva bersih setiap unit penyertaan
• Risiko transaksi melalui media elektronik


Sumber : Bareksa

Reksadana Mandiri Investa Pasar Uang tersedia di Bareksa dan dapat dibeli dengan minimal pembelian awal hanya Rp50.000. Reksadana yang telah diluncurkan sejak 24 September 2004 ini, bekerja sama dengan Citibank N.A sebagai bank kustodian.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara itu, reksadana pasar uang sendiri merupakan jenis reksadana yang mengalokasikan portofolionya pada obligasi dengan tenor jangka pendek (<1 tahun) dan pasar uang.

Reksadana pasar uang merupakan pilihan cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko rendah atau tidak menyukai risiko sama sekali, karena hanya memberikan imbal hasil yang tidak terlalu besar namun menawarkan likuiditas yang tinggi. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.